Papua No. 1 News Portal | Jubi
Teluk Wondama, Jubi – Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, menyiapkan anggaran Rp12 miliar lebih untuk belanja persediaan sembilan bahan pokok (sembako) dalam rangka mengantisipasi dampak pandemi virus corona.
Kepala Dinas Perindagkop dan UMKM Kabupaten Teluk Wondama, Ekbertson Karubuy, di Wasior, Minggu (19/4/2020), mengemukakan dana itu dipakai untuk pengadaan bahan kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, gula, bawang putih dan bawang merah, telur, dan garam untuk kebutuhan tiga bulan mulai Mei hingga Juli.
“Pembelanjaan juga dibagi dalam tiga tahap, yakni Mei, Juni, dan Juli dengan alokasi masing-masing Rp4 miliar lebih. Item yang disiapkan yaitu beras 600 ton, gula 40 ton, minyak goreng 19 ribu liter, garam 320 kg, bawang putih 6 ton, dan bawang merah 6 ton,“ kata Ekber.
Selain itu pihaknya juga telah memesan telur 3.000 rak untuk mengisi kekosongan stok telur di Wondama yang terjadi selama sepekan terakhir ini.
Ekber menyebutkan semua jenis bahan pokok tersebut telah dibelanjakan dan akan dikirim menggunakan kapal Tol Laut dan kapal Pelni KM Gunung Dempo yang diperkirakan tiba di Wasior pada awal Mei.
“Tol Laut tanggal 28 April keluar dari Surabaya, jadi tiba di sini awal Mei. Bahan pokok yang diangkut kapal Tol Laut, di antaranya gula, garam, minyak goring, dan beras. Yang datang itu nanti beras 200 ton, gula 40 ton (termasuk minyak goreng). Setiap bulan bahan pokok yang datang sebanyak itu,“ kata Ekber.
Meskipun sifatnya untuk persediaan pangan daerah, menurut Ekber, bahan pokok yang telah dipesan itu nantinya tidak disimpan sebagai buffer stok. Semuanya akan dijual ke masyarakat oleh distributor yang telah menjadi mitra pemda.
“Nanti dijual oleh vendor yang ditunjuk kemudian hasilnya dipakai untuk belanja persediaan untuk bulan berikutnya lagi. Jadi dia akan berputar sampai Oktober sesuai edaran Mendagri. Dengan demikian, ketersediaan pangan di Wondama tetap stabil terutama beras, minyak goreng, dan gula,“ ujar mantan Sekretaris Bappeda ini.
Pemkab Wondama mengalokasikan anggaran mencapai Rp44,5 miliar untuk penanganan COVID-19. Anggaran itu untuk penanganan dampak ekonomi dan sosial dalam bentuk pemberian bantuan sosial serta penguatan stok pangan daerah. (*)
Editor: Dewi Wulandari