Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jakarta, Jubi – Pemimpin oposisi Belarus, Svetlana Tikhanouskaya memutuskan kabur ke Lithuania setelah proses pemilihan presiden berujung dengan kerusuhan besar. Istri dari seorang blogger yang dipenjara Mei lalu itu memilih berkumpul dengan anak-anaknya di Lithuania setelah hasil sementara pemilihan presiden kembali memenangkan Alexander Lukashenko.
Kemenangan itu membawa Lukashenko untuk keenam kali menjabat sebagai presiden Belarus. Atau 26 tahun berkuasa dan mendapat julukan sebagai diktator Eropa terakhir.
Baca juga : Oposisi dan serikat guru tidak puas dengan RAPBN Fiji
Penangguhan partai oposisi utama Fiji diangkat
Diskors untuk dua sidang, Oposisi Vanuatu ajukan banding
Svetlana berusia 37 tahun merupakan mantan guru bahasa Inggris, ia meninggalkan Belarus setelah menyampaikan protes hasil suara sementara di Komisi pemilihan.
“Anda tahu, saya mengira bahwa seluruh kampanye ini sungguh membuat saya begitu tegar sehingga saya mampu mengatasi apapun. Namun, kemungkinan, saya masih perempuan lemah seperti dulunya. Saya telah membuat keputusan yang sangat sulit untuk diri saya sendiri,” kata Svetlana.
Dia menegaskan bahwa anak-anak menjadi hal terpenting dalam hidup. Komisi perbatasan Belarus dan Lithuana kemudian membenarkan Svetlana telah bergabung dengan anak-anaknya.
Selama kampanye pemilihan presiden Belarus, perempuan yang menjadi pemimpin oposisi Belarus ini telah menerima berbagai ancaman termasuk menculik anak-anaknya. Saat masa kampanye, dia memindahkan anak-anaknya ke Lithuania. (*)
Editor : Edi Faisol