Papua No.1 News Portal | Jubi
Suva, Jubi – Gereja-gereja Pasifik telah meminta beberapa oknum pemimpin Kristen untuk tidak memanfaatkan situasi Covid-19 di Fiji untuk memanipulasi orang Kristen dan menginjil.
Dalam sebuah pernyataan, Sekretaris Jenderal Konferensi Gereja Pasifik (Pacific Conference of Churches/ PCC), Pendeta James Bhagwan, prihatin dengan penggunaan teologi yang sesat oleh beberapa orang Kristen.
“Selama beberapa bulan terakhir, beberapa komunitas gereja di Fiji menggunakan teologi yang belum matang atau berkembang untuk menyebarkan ketakutan dan kecemasan masyarakat,” kata Bhagwan. “Khususnya ada yang memanipulasi teologi, misalnya tentang kekuasaan tertinggi Tuhan dan memberitahu jemaat-nya bahwa mengikuti protokol pencegahan Covid-19 seperti menjaga jarak, memakai masker, dan menerima vaksin itu seolah-olah mengatakan ‘saya tidak memiliki iman dan saya tidak suci’.”
“Dampak Covid-19 sangat berdampak pada situasi sosial dan ekonomi di Fiji.”
“Gejala-gejala masalah kesehatan mental akibat karantina wilayah dan ketakpastian, kurangnya pemberdayaan ekonomi, kekerasan di rumah dan juga di masyarakat, anak-anak tidak menerima pendidikan, dll.”
“Kekristenan memanggil kita untuk menunjukkan iman kita kepada Tuhan melalui cinta, kasih sayang, dan kepedulian satu sama lain dan khususnya yang paling kecil di antara kita.”
Dewan Gereja Fiji juga diharapkan akan mengeluarkan pernyataan serupa. (PCC/Islands Business/PACNEWS)
Editor: Kristianto Galuwo