Papua No. 1 News Portal | Jubi
Baghdad, Jubi – Partai ulama Syiah populer di Irak Moqtada al-Sadr menjadi pemenang terbesar dari kursi parlemen dalam pemilihan pada Minggu (10/10/2021) tempo hari. Partai al-Sadr memenangkan lebih dari 70 kursi dari hasil awal beberapa provinsi ditambah ibu kota Baghdad. Hasil perolehan itu dapat memberi pengaruh yang cukup besar dalam membentuk pemerintahan.
Dalam pidato kemenangan yang disiarkan televisi setempat, Sadr menjanjikan pemerintahan nasionalis yang bebas dari campur tangan pihak asing.
“Kami menyambut semua kedutaan asing yang tidak ikut campur dalam urusan internal Irak,” kata Sadr, dikutip dari Antara, Selasa, (12/10/2021).
Baca juga : Bandara Irak diserang drone bermuatan bahan peledak
Tentara Fiji di Irak meninggal karena Covid-19
Ia mengatakan perayaan akan berlangsung di jalan-jalan tanpa senjata.
Tercatat, pemilihan pada Minggu diadakan beberapa bulan lebih awal, sebagai tanggapan atas protes massa pada 2019 yang menggulingkan pemerintah. Jumlah pemilih yang rendah menunjukkan bahwa pemungutan suara yang disebut sebagai kesempatan untuk merebut kendali dari elite penguasa tidak akan banyak membantu untuk menggulingkan partai-partai sektarian yang berkuasa sejak 2003.
Sadr meningkatkan kekuatannya di Irak sejak memenangkan 54 kursi dalam pemilihan pada 2018. Ulama populer ini telah menjadi tokoh dominan dalam politik Irak. Dia menentang semua campur tangan asing di Irak, termasuk Amerika Serikat.
Sadr menyerukan penarikan pasukan AS dari Irak. Amerika Serikat mempertahankan kekuatan sekitar 2.500 prajurit dalam perang berkelanjutan melawan ISIS. (*)
Editor : Edi Faisol