TERVERIFIKASI FAKTUAL OLEH DEWAN PERS NO: 285/Terverifikasi/K/V/2018

Korut uji rudal kesembilan jelang Pemilu Korsel

papua rudal misil
Ilustrasi, pixabay.com

Papua No.1 News Portal | Jubi

Seoul, Jubi – Korea Utara kembali menembakkan satu rudal balistik ke arah laut di sebelah timur semenanjung Korea pada Sabtu, (5/3/2022). Laporan Reuters dikutip Antara menyebut militer di kawasan itu mengatakan, uji coba dilakukan secara terang-terangan hanya beberapa hari sebelum pemilihan presiden Korea Selatan.

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan pihaknya mendeteksi peluncuran satu yang diduga rudal balistik, sedangkan kantor Perdana Menteri Jepang juga mengatakan yang ditembakkan itu diduga rudal balistik.

Baca juga : Korut ancam guncang dunia lewat uji rudal yang dapat menyerang AS
Uji coba rudal Korut AS lebih baik fokus kebutuhan rakyat
Korut diiduga kembali menguji rudal jelajah kelima kali dalam sebulan

Peluncuran itu akan menjadi yang kesembilan tahun ini. Yang terakhir adalah pada 27 Februari ketika Korut mengatakan pihaknya menguji sistem untuk satelit pengintai. Militer Korsel mengatakan peluncuran itu berasal dari lokasi dekat Sunan, tempat Bandara internasional Pyongyang. Bandara tersebut telah menjadi lokasi uji coba sebelumnya, termasuk peluncuran 27 Februari.

Gedung Biru kepresidenan menyatakan Dewan Keamanan Nasional Korsel akan mengadakan pertemuan darurat usai uji coba. Peluncuran tersebut menggarisbawahi tantangan yang dihadapi siapa pun yang memenangkan pemilihan presiden Rabu di Korsel.

Ketika pembicaraan denuklirisasi terhenti, Korut melakukan sejumlah rekor peluncuran rudal pada Januari. Tampaknya Korut sedang bersiap untuk meluncurkan satelit mata-mata dalam waktu dekat, dan telah menyarankan untuk melanjutkan pengujian senjata nuklir atau rudal balistik antarbenua (ICBM) jarak jauh untuk pertama kalinya sejak 2017.

Analis mengatakan Korut dapat menggunakan transisi presiden mendatang di Korsel atau hari libur nasional besar pada 15 April untuk menguji coba peluncuran rudal baru atau senjata lainnya.

“Waktu pengujian rudal Korut mungkin tampak aneh bagi kami, mengingat fokus global pada Ukraina,” Jean Lee, seorang rekan di Wilson Center yang berbasis di Washington, mengatakan di Twitter.

Peluncuran rudal balistik Korut dilarang oleh resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang telah menjatuhkan sanksi pada negara itu atas program senjatanya.

Amerika Serikat mengatakan terbuka untuk pembicaraan tanpa prasyarat, tetapi Pyongyang mengatakan pembicaraan hanya mungkin dilakukan setelah Amerika Serikat dan sekutunya membatalkan kebijakan bermusuhan.

Pada Jumat, proyek 38 North yang berbasis di AS dan pemantau Korut, mengatakan fasilitas nuklir utama negara itu sedang berjalan lancar, menghasilkan bahan bakar untuk senjata nuklir potensial dan perluasan fasilitas produksi nuklirnya. (*)

Editor : Edi Faisol

Baca Juga

Berita dari Pasifik

Loading...
;

Sign up for our Newsletter

Dapatkan update berita terbaru dari Tabloid Jubi.

Trending

Terkini

JUBI TV

Rekomendasi

Follow Us