Papua No. 1 News Portal | Jubi
Sentani, Jubi – Masyarakat di Kampung Kwansu Distrik Kemtuk, pada 2021 sudah bisa menikmati sarana air bersih. Sebelumnya, warga bertahun-tahun hanya mengandalkan air hujan dan air Sungai Grime.
Di Kampung Kwansu, warga yang menjadi pemilik hak ulayat telah menghibahkan lahan seluas 150 meter persegi untuk pembangunan bak penampungan air, serta satu unit rumah jaga yang diserahkan kepada Pemerintah Daerah. Surat pelepasan lahan diserahkan langsung kepada Bupati Jayapura.
Bupati Jayapura Mathius Awoitauw pada kesempatan itu mengatakan, masyarakat adat telah mengambil satu keputusan penting bagi keberlangsungan hidup orang banyak. Juga kesejahteraan bagi masyarakat di Kampung Kwansu .
” Selama ini pemerintah terkendala dengan lokasi yang dapat digunakan membangun sarana air bersih,” ujar Bupati Awoitauw di Kampung Kwansu. Kamis ( 17/12/2020).
Proses pembangunan akan dilaksanakan pada 2021 mendatang. Ada dua bak penampungan air yang akan dibangun untuk mengairi seluruh masyarakat di Distrik Kemtuk.
Menurutnya, meski lahan telah diserahkan, tidak serta merta akan menjadi milik Pemerintah Daerah. Setelah sarana air bersihnya dibangun maka akan dikembalikan lagi kepada masyarakat.
” Ada badan usaha milik kampung yang dapat digunakan sebagai wadah mengelolah pendapatan bagi kampung,” katanya.
Dia juga mengapresiasi kerelaan masyarakat yang menghibahkan lahan tanah mereka untuk dibangun sarana air bersih. Dia berharap hal serupa dapat dilakukan juga oleh masyarakat di kampung lain.
” Untuk kepentingan masyarakat adat, ide-ide dan gagasan seperti ini harus lahir dari tengah masyarakat, karena pemerintah hadir untuk menyiapkan sarana dan fasilitas pendukung yang dibutuhkan,” jelasnya.
Di tempat yang sama, selaku pemilik hak ulayat, Batsyeba Yaram mengaku, pemberian lahan ulayatnya ini sudah dimusyawarahkan bersama dengan seluruh keluarga dan disepakati bersama dengan sejumlah pimpinan adat di beberapa kampung tetangga.
” Saya sendiri menghadap Bupati Jayapura, dan minta untuk bangun sarana air bersih. Karena sudah berpuluh tahun kami hanya mandi air mata, padahal kami punya mata air tanpa fasilitas penunjang untuk mengairi semua masyarakat di Kampung Kwansu,” . (*)
Editor: Syam Terrajana