Pemerintah Selandia Baru akan kunjungi Pegaf terapkan pertanian daerah dingin

Wakil Gubernur Papua Barat, Muhammad Lakotani didampingi Sekda Nataniel Mandacan saat memberikan keterangan pers kepada media New Zealand, dalam acara The First Pasific Exposition di Auckland, New Zealand. (Jubi/Dokumentasi pribadi).
Wakil Gubernur Papua Barat, Muhammad Lakotani didampingi Sekda Nataniel Mandacan saat memberikan keterangan pers kepada media New Zealand, dalam acara The First Pasific Exposition di Auckland, New Zealand. (Jubi/Dokumentasi pribadi).

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Manokwari, Jubi – Pemerintah Provinsi Papua Barat menerima tawaran kerjasama dari Pemerintah New Zealand (Selandia Baru) disektor pertanian dan peternakan. Tawaran ini  ditindaklanjuti dalam MoU antara Pemprov Papua Barat dan New Zealand di sela-sela acara The First Pasific Expotion  yang berlangsung sejak 11-14 Juli 2019 di Auckland, New Zealand.

Read More

Wakil Gubernur Papua Barat, Muhammad Lakotani, mengatakan khusus di bidang pertanian, New Zealand punya keahlian pertanian daerah dingin. Sehingga keahlian itu akan diterapkan pula di kabupaten Pegaf (Pegunungan Arfak).

“Keahlian di sini (New Zealand) adalah bidang pertanian daerah dingin. Saya sampaikan, bahwa kami di Papua Barat ada kabupaten Pegaf yang iklimnya dingin sepanjang tahun, dan mereka tertarik kesana,” ujar Lakotani kepada Jubi melalui sambungan telepon, Jumat (12/7/2019) sore tadi.

Selain pertanian, pemerintah New Zealand juga akan membantu Papua Barat di bidang peternakan Sapi. Namun untuk lokasinya, akan ditentukan setelah ada kunjungan ke Papua Barat.

“Pemerintan New Zealand tertarik untuk datang ke Pegaf melihat langsung kondisi di sana, sebelum memulai sesuai pengalaman pertanian dan peternakan mereka. Setelah mereka datang dan lihat, maka akan ditentukan komoditas pertanian di Pegaf dan juga jenis ternak Sapi yang cocok,” ujarnya.

Dia menjelaskan, Papua Barat, termasuk dalam lima Provinsi yang mewakili Indoensia dalam acara pameran bertema perdagangan, pariwisata, budaya dan investasi tersebut.

“Selain pameran, kita juga saling bertukar iformasi di daerah masing-masing, sekaligus memepererat hubungan antar Negara,” ujar Lakotani. (*)

Editor: Edho Sinaga

Related posts

Leave a Reply