Kepastian itu berdasarkan hasil pengecekan yang terus dilakukan terhadap daging babi yang ada di Kabupaten Buleleng.
Papua No. 1 News Portal | Jubi,
Singaraja, Jubi – Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali memastikan daging babi yang dijual di sejumlah pasar menjelang Hari Raya Galungan aman dikonsumsi. Kepastian itu berdasarkan hasil pengecekan yang terus dilakukan terhadap daging babi yang ada di Kabupaten Buleleng.
“Ini didasarkan atas hasil serangkaian sidak dan tes yang dilakukan Distan Buleleng bahwa daging babi di Buleleng aman dikonsumsi,” kata Kepala Distan Buleleng, Made Sumiarta, usai Sidak di Pasar Anyar Singaraja, Senin, (17/2/2020).
Baca juga : Ratusan babi di Bali mati dalam satu bulan terakhir
Wabah Virus ASF, Pemprov Sumut pastikan tak musnahkan babi
Warga Wamena khawatir populasi ternak babi lokal habis
Ia menjelaskan pengecekan terus dilakukan terhadap daging babi yang ada di Kabupaten Buleleng, termasuk pada hari Minggu (16/2/2020) sore sampai malam, di beberapa titik. Tes yang dilakukan adalah ante mortem pada pukul 17.00 sampai 19.00 WITA, lalu proses biosecurity dan tes post mortem pada malam harinya dari pukul 23.00 WITA sampai pagi.
“Tes ante mortem dilakukan pada babi sebelum dipotong. Bagaimana kondisi babi sebelum dipotong,” kata Sumiarta menambahkan.
Selain itu, hasil pemantauan juga dilakukan di lima titik yang tersebar di Kecamatan Buleleng, Sawan, Seririt dan Busungbiu. “Kami punya petugas yang tersebar di masing-masing kecamatan,” katanya.
Sednagkan hasil pemantauan di sentra-sentra peternak dan 35 Tempat Pemotongan Hewan (TPH), tercatat semua sudah menerapkan “biosecurity” yang ketat.
Setelah proses biosecurity dan tes ante mortem, pada malam harinya dilakukan post Mortem pada babi yang sudah dipotong dan siap dibawa ke pasar. “Semua babi yang dipotong di TPH steril dan tidak ada permasalahan sehingga aman untuk dikonsumsi,” ujar Sumiarta, menjelaskan.
Sednagkan pada Senin pagi tadi, sidak dan tes pun dilakukan di Pasar Anyar. Berdasarkan hasil wawancara dan pengecekan, semua daging babi yang ada cukup aman untuk dikonsumsi. Ia mengingatkan Kepada para pedagang ikut menyosialisasikan kepada pembeli bahwa daging babi di Buleleng aman untuk dikonsumsi.
“Agar masyarakat tidak resah dan tetap mengonsumsi daging babi,” katanya.
Seorang pedagang daging babi asal Desa Petandakan, Nyoman Terima mengaku ia memotong sendiri daging babi yang dijualnya. Babi yang dipotong berasal dari Kintamani. ”Harga juga masih normal berkisar antara Rp60 ribu hingga Rp70 ribu,” kata Nyoman.
Ia memastikan tidak ada virus African Swine Fever (ASF) seperti isu yang berkembang. “Saya tidak khawatir karena memang di Singaraja tidak ada virus babi tersebut,” katanya. (*)
Editor : Edi Faisol