Pemerintah kampung harus kreatif kembangkan program anak

Ilustrasi, kelompok anak-anak saat mengikuti lomba lompat karung - Jubi/Engel Wally
Ilustrasi, kelompok anak-anak saat mengikuti lomba lompat karung – Jubi/Engel Wally

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Sentani, Jubi – Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, mengatakan pemerintah kampung harus kreatif dan maksimal mengembangkan program untuk anak-anak. Ini untuk mendukung dan mewujudkan Jayapura sebagai kabupaten layak anak (KLA) yang sudah pernah dicanangkan.

Read More

“Dukungan orangtua sangat penting dalam hal ini. Sebagai keluarga harus ada upaya dan perhatian penuh terhadap waktu dan masa pertumbuhan anak-anak itu sendiri,” kata Bupati Awoitauw, di Sentani, Sabtu (21/9/2019).

“Anggaran pemerintah daerah melalui alokasi dana kampung sudah diperuntukkan bagi perempuan dan anak di masing-masing kampung. Pemerintah kampung harus memaksimalkan kondisi ini dengan berkreasi menciptakan suasana, fasilitas, dan kampung yang ramah anak. Jangan hanya menunggu program pemerintah, pemerintah kampung harus kreatif dan memberikan perhatian serius kepada anak-anak di kampung,” sambungnya.

Perhatian itu, kata Bupati Awoitauw, terdeteksi sejak seorang ibu mulai mengandung. Seribu hari pertama adalah tanggung jawab pemerintah untuk menjaga dan melindungi ibu dan bayinya.

“Kesehatan ibu dan anak menjadi prioritas utama. Setelah lahir, pemerintah terus memberikan dukungan dan perhatian. Karena, kita sedang berusaha membangun generasi yang handal, cerdas, dan kuat di masa yang akan datang. Kalau tidak sekarang, maka generasi yang akan datang juga tidak siap dan sulit beradaptasi dengan kondisi global hari ini,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, Khairul Lie, mengatakan pihaknya terus berupaya dengan menyediakan fasilitas pendukung, tenaga dokter, perawat, mantra, dan bidan yang profesional di bidangnya untuk berkolaborasi dengan kebutuhan masyarakat di kampung, secara khusus bagi anak-anak.

“Kesehatan adalah tanggung jawab masing-masing pribadi, tetapi juga semua pihak secara fasilitas, lingkungan, dan kondisi ruang di mana setiap orang atau anak membutuhkan hak untuk hidup sehat. Kesadaran untuk hidup sehat yang diperlukan saat ini harus lahir dari tengah masyarakat, apalah gunanya fasilitas pendukung yang banyak tetapi tidak didukung oleh pribadi-pribadi yang menginginkan hidup sehat,” pungkasnya. (*)

Editor: Dewi Wulandari

Related posts

Leave a Reply