Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi –
Tokoh Intelektual Pemuda Tabi Frangklin Wahey menilai pemekaran Provinsi Tabi tidak memberikan manfaat bagi masyarakat Tabi.
“Ini menjadi masalah besar bagi orang Tabi hari ini dan perlu diluruskan ini kepada mereka bupati dan wali kota yang urus pemekaran. Saya fokus untuk di wilayah Tabi, karena Tabi ini ibukota Provinsi Papua jika orang Tabi mau mekarkan saya kira lucu, saran saya kelompok berkepentingan pejabat bisa jelaskan ini kebutuhan atau kepentingan coba di perjelaskan,” katanya.
Bahkan sebagai anak Tabi, dirinya mempertanyakan pemekaran ini tidak mendapat perhatian sejak periode pertama. Ia mengaku heran mengapa di periode kedua isu pemekaran gencar digaungkan.
“Saya pikir ini kepentingan mau jadi gubernur di Tabi. Saran saya jika ingin naik gubernur mari kita tunjukan dengan baik contoh baik agar masyarakat melihat kita dan siap bertarung. Bupati dan wali kota di Tabi saya minta tidak buat persoalan ini menjadi besar karena apa yang kita buat ini akan mengganggu masyarakat asli Tabi,” katanya.
Secara politis ekonomi pendidikan orang asli Papua yang ada di Tabi sudah ketinggalan jauh. Apalagi jika provinsi ada ini bukan membuat masyarakat Tabi makin baik tapi akan semakin terpinggirkan.
“Kita harus memberikan pak lukas masa jabatanya habis dengan mendukung dia dan kita juga harus apresiasi gubernur saat ini, suda memberikan gebrakan di wilayah Tabi dengan pembangunan yang luar biasa. Dia telah membuat wilayah Tabi ini menjadi indah maka kami minta walikota dan bupati bangun koordinasi yang baik dengan Gubernur, DPRD, MRP yang punya legalitas dan kapabilitas berbicara kepentingan masyarakat Papua,” ujarnya.
Sementara itu mama Nonce Hanasbey, masyarakat asli Tobati berharap pemerintah seharusnya lebih fokus membangun sumber daya manusia dan pemberdayaan perekonomian lokal milik masyarakat agar mereka juga secara mandiri hidup dengan sejahtera.
“Sejauh ini pembangunan infrastruktur berjalan baik dan ada banyak perubahan besar tinggal mengakomodir masyarakat asli untuk memanfaatkan sumber daya alam mereka dengan potensi-potensi yang ada, jangan sampai infratruktur yang di bangun ini dimanfaatkan oleh orang lain,” katanya. (*)
Editor: Edho Sinaga