Masyarakat yang keluar lewat darat atau laut hanya sampai di Depapre, itu berlaku hanya satu jam sudah harus kembali.
Papua No.1 News Portal | Jubi
Sentani, Jubi– Pemerintah Distrik Yokari memberlakukan pembatasan aktifitas masyarakat dengan menutup jalur transportasi laut maupun darat di wilayah tersebut. Hal ini dilakukan guna memutus rantai penyebaran Covid 19 di Distrik Yokari yang membawahi Lima Kampung dengan 2.825 jiwa di dalamnya.
“Instruksi dan edaran pemerintah daerah sudah kami sosilisasikan kepada masyarakat di lima kampung dan saat ini akses keluar masuk sudah kami batasi,” ujar Kepala Distrik Yokari, Adrianus Kekeri, di media Center Tim Gugus Tugas Kabupaten Jayapura, Selasa, (21/4/2020).
Baca juga : 26 kasus curanmor di tengah pembatasan sosial
Mahasiswa Jayawijaya di Ternate butuh bahan makanan akibat pembatasan sosial
Update Covid-19: Pembatasan sosial gagal, Papua tambah 14 kasus baru
Adrianus mengatakan masyarakat yang keluar lewat darat atau laut hanya sampai di Depapre, itu berlaku hanya satu jam sudah harus kembali. “Sementara orang dari luar kita batasi dan tidak menginjinkan masuk ke distrik Yokari,” kata Adrianus menjelaskan.
Ia berharap pembatasan yang diterapkan oleh Pemerintah Daerah dapat dilaksanakan dengan baik oleh semua masyarakat, secara kusus bagi masyarakat Yokari, sebab penyebaran virus corona dapat dicegah dengan minimnya gerak dan aktifitas manusia saat ini.
Kebijakan pembatasan itu diimbangi dengan Alokasi Dana Kampung (ADK) sebesar Rp 100 juta, sesuai dengan arahan dan instruk Pemerintah Daerah melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) diberikan dalam dua bagian, yaitu tunai dan barang.
Rincianya sebanyak Rp 31 juta digunakan untuk sabun cuci dan masker, dimanfaatkan juga untuk pembuatan portabel di setiap lingkungan rukun warga.
“Sedangkan Rp 22 juta untuk sembako dan juga operasional tim gugus tugas serta pengadaan fasilitas kesehatan lainnya,” kata Adrianus menjelaskan.
Kepala Dinas Pemberdayaan Kampung (DPMK) Kabupaten Jayapura, Elisa Yarusabra, mengharapkan adanya kerja sama masyarakat di masing-masing Kampung untuk tinggal di Kampung tanpa harus ke Kota dalam mencari kebutuhan hidup mereka.
“Toh sudah ada dana kampung yang diberikan saat ini, seperti fasilitas kesehatan, dan Sembako adalah bagian dari upaya pemerintah untuk menekan aktifitas masyarakat dari kampung ke kota,” kata Elisa. (*)
Editor : Edi Faisol