Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Sekertaris II Aliansi Mahasiswa Papua atau AMP Pusat Albert Mungguar mengapresiasi dan menyampaikan terimakasih kepada masyarakat Indonesia yang bersolider dan berkampanye untuk persoalan Papua, khususnya terkait maraknya penangkapan aktivis di Papua. AMP akan terus menggalang dukungan masyarakat Indonesia untuk mengakhiri penindasan dan diskriminasi yang dialami orang Papua.
Albert Mungguar menyatakan publik di Indonesia semakin mengetahui situasi riil yang dialami orang asli Papua. “Masrakyat di Indonesia tahu persoalan yang sedang di alami oleh rakyat, pejuang Papua dan [aktivitas para aktivis] HAM [di Papua]. Beberapa wilayah di Indonesia sudah mengkampanyekan tuntutan pembebasan para tahanan politik di Jakarta maupun di seluruh Tanah Papua,” kata Mungguar melalui pesan singkatanya, Selasa (24/9/2019).
Mungguar mengatakan AMP akan terus menggalang solidaritas dari masyarakat Indonesia untuk mengakhiri penindasan dan diskriminasi yang dialami rakyat Papua. “Dukungan [dan] solidaritas kawan-kawan Front Rakyat Indonesia untuk West Papua atau FRI-WP sudah ada, [dan ada] yang mendukung penuh tuntutan Hak Penentuan Nasib Sendiri bagi bangsa Papua,” katanya.
Albert Mungguar menyebut AMP terus berkomunikasi dengan berbagai jaringan gerakan pro-demokrasi di Indonesia. FRI-WP yang hadir di berbagai kota di Indonesia juga berkomunikasi dengan gerakan mahasiswa yang berunjukrasa di berbagai kota di Indonesia, sehingga masalah penangkapan para aktivis di Papua menjadi salah satu isu yang diangkat dalam berbagai unjukrasa mahasiswa di Papua.
“Hingga sampai saat ini, juru bicara FRI-WP Surya Ginting masih ditahan di Markas Brigade Mobil di Kelapa Dua, Depok. Surya Anta Ginting menjadi satu tersangka pengibaran bendera bintang kejora dalam aksi demonstrasi di depan Istana Negara, Jakarta, beberapa waktu lalu,” katanya.
Secara terpisah pejuang hak asasi manusia (HAM) Papua, Mama Yosepa Alomang menyuarakan dukungannya untuk Veronica Koman. Mama Yosepa menyebut Veronica adalah sosok yang dikirimkan Tuhan untuk Papua.
“Amole Vero, di manakah? Vero, kamu seorang pejuang keadilan dan pembebasan Papua. Vero jangan takut. Tuhan utus Vero untuk jadi Mama Papua. Engkau membantu untuk keadilan, perdamaian dan pembebasan Papua. Kami tetap dukung,” ujarnya.
Alomang menegaskan, kehadiran Koman justru memberi kekuatan kepada mama-mama Papua untuk terus berjuang. “Tuhan utus Vero jadi mama Papua. Kami melahirkan manusia, bukan kera. Vero maju terus,” katanya.(*)
Editor: Aryo Wisanggeni G