Pemadaman listrik besar-besaran di Venezuela, Maduro : Ini sabotase

Pemadaman listrik
Pemadaman listrik gelap, pixabay.com

Sabotase dilakukan  di bendungan pembangkit tenaga air yang menjadi sumber listrik negara.

Papua No. 1 News Portal | Jubi ,

Read More

Caracas, Jubi – Pemadaman listrik besar-besaran terjadi di Venezuela dinilai sebagai sabotase di tengah krisis negara tersebut. Pemerintah Nicolas Maduro menuding sabotase dilakukan  di bendungan pembangkit tenaga air yang menjadi sumber listrik negara.

Baca juga : AS pertimbangkan sanksi baru untuk Venezuela

Pemimpin oposisi Venezuela akhiri kunjungan ke negara Amerika Latin

Wakil AS tolak seruan dialog Venezuela

Pemadaman listrik kerap terjadi di Venezuela, tempat ambruknya ekonomi di bawah hiperinflasi, dengan kekurangan makanan dan medis kronis serta imigrasi massal lebih dari tiga juta warganegara.

Para kritikus berpendapat bahwa korupsi dan kurangnya investasi menyebabkan jaringan listrik negara tidak berfungsi, namun Maduro menuding kejadian tersebut sengaja dibuat oleh musuh-musuh poltik.

Kerumunan warga memadati jalan utama Caracas. Banyak orang mengatakan bahwa mereka harus berjalan kaki selama beberapa jam untuk sampai di rumah lantaran sejumlah bus angkutan penuh dan sistem metro kota ditutup.

Baca juga : AS sampaikan pesan dukungan untuk rakyat Venezuela

Venezuela tangkap personel militer pembangkang

7 juta warga Venezuela ingin Maduro mundurkap personel militer pembangkang

“Orang yang harus bertanggungjawab atas kejadian ini bernama Nicolas Maduro,” kata Pedro Fernandez, teknisi sistem berusia 44 tahun, di lingkungan Altamira, Caracas, saat berjalan kaki menuju kota lain.

Pedro menyebutkan, pemadaman itu hanya secuil dari masalah yang kompleks.  Media lokal dan pengguna Twitter melaporkan pemadaman tersebut berdampak pada ibu kota Caracas dan 15 dari 23 negara bagian.

AS tolak pemutusan hubungan diplomatik Maduro

Wartawan televisi pemerintah menggambarkan hal tersebut sebagai “pemadaman nasional.” Mereka menyerang generator dan tranmisi di Guri (bendungan pembangkit listrik tenaga air), induk sistem kelistrikan,” kata Menteri Kelistrikan Luis Motta melalui stasiun TV pemerintah, tanpa memberikan bukti.

Dia menuturkan pelayanan listrik akan kembali normal dalam waktu sekitar 3 jam. (*)

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply