Pekerja seks Brasil berdemonstrasi minta vaksin Covid-19

Papua
Ilustrasi pixabay.com

Papua No.1 News Portal | Jubi

Jakarta, Jubi – Para pekerja seks komersial di kota Belo Horizonte, Brasil, berdemo selama sepekan menuntut supaya segera mendapat vaksinasi virus Covid-19. Ribuan PSK di negara bagian itu terpaksa kembali menjajakan diri di jalanan selama pandemi Covid-19, karena seluruh hotel ataupun tempat penginapan ditutup.

Read More

“Kami juga berada di garis depan, menjadi motor penggerak perekonomian dan juga masuk kelompok rentan. Kami juga ingin divaksinasi,” kata Presiden Perhimpunan PSK Negara Bagian Minas Gerais, Cida Vieira, dilansir AFP, Rabu (7/4/2021).

Baca juga : ILO sebut kekerasan dan pelecehan dunia kerja bukan perilaku tunggal 

Hari Perempuan Internasional 2021: Pesan-pesan dari Perempuan Pasifik

Universitas Oxford hentikan uji coba Vaksin Covid-19 untuk anak

Vieira dan sejumlah rekan PSK menggelar demo di sepanjang jalanan kawasan penginapan di kota itu dengan membentangkan poster berisi tuntutan dan aspirasi mereka.

“Kami juga bagian dari kelompok yang harus diutamakan karena kami harus berurusan dengan berbagai macam jenis orang dan karena hal itu kami juga rentan,” ujar seorang PSK yang berdemo, Lucimara Costa.

Mereka berharap proses vaksinasi kelompok itu selesai pada paruh pertama tahun ini. Akan tetapi, sejumlah ahli memperkirakan jadwal itu kemungkinan meleset dan baru bisa selesai pada September mendatang karena ketersediaan vaksin yang terbatas.

Negara Bagian Minas Gerais adalah salah satu wilayah di Brasil yang mengalami gelombang kedua virus corona. Namun, jumlah kematian di negara bagian itu termasuk yang paling rendah, yakni 121 orang.

Tercatat pemerintah Brasil baru mengutamakan vaksinasi kepada tenaga medis, guru, lansia, suku asli dan penduduk dengan penyakit bawaan. Jumlahnya mencapai 77 juta orang.

Sementara itu secara keseluruhan, jumlah korban meninggal akibat virus corona di Brasil mencapai lebih dari 332 ribu orang. Jumlah itu adalah yang terbanyak kedua di dunia setelah Amerika Serikat. (*)

Editor : Edi Faisol

 

Related posts

Leave a Reply