Pekan Seni Budaya Sentani dorong pelestarian budaya dan pariwisata 

Penampilan tari-tarian dari Kampung Hobong dalam Pekan Seni Budaya Sentani - Jubi/Engel Wally
Penampilan tari-tarian dari Kampung Hobong dalam Pekan Seni Budaya Sentani – Jubi/Engel Wally

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Sentani, Jubi – Pekan Seni Budaya Sentani yang telah berlangsung sejak 27 Agustus lalu di Pantai Howe Kampung Ifar Besar Distrik Sentani, dirasakan sangat penting bagi pelestarian budaya dan peningkatan pariwisata di Kabupaten Jayapura.

Read More

Rudolf Yoku, seorang warga masyarakat Sentani, menilai perhelatan Pekan Seni Budaya Sentani yang baru pertama digelar merupakan bagian dari pelestarian budaya lokal yang ada di masing-masing kampung di Danau Sentani.

“Iven seperti ini mestinya dikelola dengan baik, bila perlu kegiatannya dilaksanakan langsung di masing-masing kampung,” jelas Rudolf, saat ditemui di tempat kegiatan Pekan Seni Budaya  Sentani, Rabu (28/8/2019).

Dikatakan, dengan melaksanakan kegiatan seperti ini di masing-masing kampung, sangat berdampak bagi masyarakatnya. Baik dari sisi ekonomi, maupun pelestarian budaya serta peningkatan pariwisata secara kontinu.

“Budaya dan tradisi masyarakat lokal di kampung punya hubungan erat dengan alam di mana mereka tinggal. Akan memiliki nilai tersendiri kalau dilakukan di kampung masing-masing. Dari sisi ekonomi akan sangat berdampak, karena ada banyak pengunjung yang pergi langsung ke kampung,” jelasnya.

Menurutnya, Festival Danau Sentani (FDS) yang rutin dilakukan adalah sebuah contoh yang dapat diambil manfaatnya.

“Bahwa dari kegiatan ini ada manfaat dan juga peningkatan ekonomi yang diharapkan, bahwa potensi budaya dan peningkatan pariwisata ada nilai dan harga yang harus dibayar,” katanya.

Hal senada juga disampaikan Davidson, seorang pengunjung yang sudah dua hari datang mengunjungi kegiatan ini.

“Saya bisa bayangkan apabila kegiatan seperti ini dilakukan di masing-masing kampung. Jelas memiliki nilai jual, tetapi juga dari sisi budaya serta keaslian sajian yang disajikan bagi setiap pengunjung akan sangat jauh berbeda dengan tempat-tempat di luar kampung itu sendiri,” pungkasnya. (*)

Editor: Dewi Wulandari

Related posts

Leave a Reply