Wamena, Jubi – Para pedagang kecil, menengah maupun dalam skala besar serta para pengusaha yang berada di Kabupaten Jayawijaya sepakat akan membentuk suatu asosiasi pedagang, guna menghimpun para pelaku dunia usaha.
Ide atau rencana tersebut dituangkan dalam pertemuan yang digelar di Wamena Mall, Rabu (26/11) bersama seluruh pedagang dan pengusaha lainya.
Penggagas pembentukan asosiasi pengusaha dan pedagang Kabupaten Jayawijaya, Diswardi CB Parani ketika ditemui wartawan usai pertemuan mengatakan, sebagai penggagas dirinya hanya menjebatani para pengusaha mikro yang ada di wilayah Kota Wamena, guna mensingkronkan keinginan dari pada para pedagang dan pengusaha dengan kebijakan pemerintah Kabupaten Jayawijaya.
“Ada banyak keinginan yang hendak disampaiakan ke pemerintah, untuk itu kami merasa penting dibuat suatu asosiasi pedagang, untuk meramu seluruh aspirasi dalam satu wadah,” kata Diswardi.
Diakui Diswardi, pembentukan suatu asosiasi pedagang sebenarnya telah dibentuk sejak 2007 lalu, namun entah karena pengurus kurang memahami keorganisasian sehingga organisasi tidak berjalan sesuai harapan, sehingga di tahun 2014 ini seluruh usahawan mencoba mengandakan dengan pembentukan suatu asosiasi kembali.
Dikatakan, rencana awal pembentukan wadah yang akan dibentuk ialah asosiasi pedagang dan pengusaha mikro kecil dan menengah Kabupaten Jayawijaya, dan direncanakan akan dibentuk dalam waktu dekat ini.
“Sekali lagi saya tegaskan bahwa pembentukan wadah ini bukanlah bentuk perlawanan masyarakat pedagang terhadap pemerintah, tetapi pada prinsipnya masyarakat pedagang mendukung program pemerintah,” ungkap Diswardi.
Sementara itu salah satu penggagas lainnya, Maskur Marzuki mengatakan, semua program dan keputusan pemerintah secara utuh didukung oleh semua pedagang dan pengusaha yang ada di wilayah Kabupaten Jayawijaya.
Di mana, pertemuan yang dilakukan ini guna membentuk wadah yang dirasakan perlu oleh para pengusaha dan pedagang, karena selama ini ada beberapa hal penyampaian yang dirasakan belum menyentuh kepada para pedagang dan pengusaha yang ada di wilayah Kabupaten Jayawijaya.
“Masyarakat merespon semua yang dilakukan pemerintah, hanya saja perlu disosialisasi secara baik, contohnya penutupan pasar dan toko-toko hingga jam lima di hari minggu ini merupakan dampak yang membawa efek rugi bagi dunia usaha, bukan hanya pedagang saja tetapi masyarakat lokal juga megeluh,” tambah Maskur Marzuki. (Islami)