Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Menejlang satu minggu hingga pertemuan para pemimpin Forum Kepulauan Pasifik tahunan di Tuvalu, Majelis Umum PBB telah mengadopsi resolusi untuk meningkatkan kerja sama PBB dengan Forum Kepulauan Pasifik.
Dilansir oleh ABC, pemungutan suara dilakukan dengan hasil 137 anggota mendukung, dan tidak ada yang menentangnya.
Tetapi ada 12 abstain, dan di antara negara-negara yang memilih abstain adalah Cina dan Indonesia, yang keduanya merupakan mitra tingkat tinggi Forum Kepulauan Pasifik.
Teks lengkap resolusi belum akan dirilis tetapi dalam sebuah pernyataan, PBB mengatakan Majelis Umum mendesak PBB dan Forum Kepulauan Pasifik untuk memperkuat upaya bersama mereka dalam mencapai hasil pembangunan berkelanjutan, sementara juga menggarisbawahi perlunya pendekatan koheren untuk membangun ketahanan terhadap cuaca ekstrem di wilayah tersebut.
Resolusi serupa telah diadopsi di masa lalu – yang terakhir di 2017. Resolusi tersebut menyusul kunjungan bersejarah Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres ke Pasifik pada Mei, ketika ia bertemu dengan para pemimpin Forum.
Menurut pernyataan PBB tentang resolusi tersebut, perwakilan China mengatakan koordinator negosiasi gagal mempertimbangkan kontribusi delegasinya dan kekhawatiran negara-negara lain, itulah sebabnya mengapa China abstain.
Perwakilan Indonesia mengatakan delegasinya abstain karena beberapa alasan, salah satunya adalah referensi resolusi untuk komunike PIF 2017. Referensi ini diduga berkaitan dengan isu West Papua yang tercantum dalam komunike tersebut dimana Forum Kepulauan Pasifik merekomendasikan para pemimpin forum mengakui keterlibatan konstruktif negara-negara forum dengan Indonesia sambil mencermati pemilihan umum dan hak asasi manusia di West Papua serta terus melanjutkan dialog secara terbuka dan konstruktif.
Perwakilan Indonesia juga mengatakan dia menyesal bahwa salah satu anggota Forum Kepulauan Pasifik terus mengganggu urusan dalam negeri Indonesia, yang kemungkinan merupakan referensi ke Vanuatu, yang merupakan pendukung paling vokal penyebab kemerdekaan Papua Barat dalam Forum Kepulauan Pasifik. (*)