Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional atau PB PON XX, akan merasionalisasi anggaran penyelenggaraan agenda olah raga nasional empat tahunan yang akan digelar di Papua pada 2020 mendatang.
Ketua PB PON XX Papua, Yunus Wonda mengatakan rasionalisasi dilakukan pihaknya karena awalnya jumlah cabang olahraga atau cabor yang akan dipertandingkan pada PON XX semula sebanyak 47 berkutang menjadi 37 cabor.
Menurutnya, awalnya dana penyelenggaraan PON XX dianggarkan senilai Rp 2,4 triliun. Hampir semua bidang dalam PB PON telah menyusun program perencanaannya. Namun ketika jumlah cabor yang akan dipertandingkan dikurangi, setiap bidang mesti menghitungan ulang kebutuhan anggarannya.
“Kami PB PON akan duduk bersama dengan Pemerintah Provinsi Papua untuk merasionalisasi kembali angaran,” kata Yunus Wonda, Minggu (27/10/2019).
Katanya, setelah dilakukan rasionalisasi hasilnya akan diserahkan kepada Gubernur Papua sebagai Ketua Umum PB PON XX. Jika hasil rasionalisasi rencana anggaran disetujui, maka dana penyelenggaraan akan dianggarkan dalam APBD Papua Tahun Anggaran 2020.
” Anggaran ini diluar pembangunan infrastruktur. Hanya untuk penyelenggaraan,” ujarnya.
Wonda menduga, yang akan membutuhkan alokasi anggaran cukup besar saat penyelenggaraan yakni terkait konsumsi, akomodasi, perlengkapan, seremonial pembukaan dan penutupan.
“Kalau transportasi tidak, karena sarana transportasi rata-rata sumbangan dari Menteri Perhubungan,” ucapnya.
Sementara Ketua Komisi yang membidangi olahraga DPR Papua, Jack Kamasan Komboy berharap PB PON segera melakukan rasionalisasi anggaran penyelenggaraan untuk memastikan besar biaya yang dibutuhkan.
“Hari ini pelaksanaan PON tersisa kurang kebih 359 hari. Bidang-bidang dalam PB PON mesti segera menghitung ulang kebutuhan mereka, dan kami akam terus menanyakan progresnya setiap bulan,” kata Jack Komboy.
Selain itu, Komboy juga meminta agar sosialisasi PON yang dianggap hingga kinibmasih minim, dapat dilakukan secara intensif kepada publik. Tidak hanya masyarakat Papua, juga mereka yang berada di luar Papua. (*)
Editor : Edho Sinaga