Pasukan pemerintah Suriah tewas dalam gempuran udara Israel

Papua, serangan
Ilustrasi serangan tentara, pixabay.com

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jakarta, Jubi – Setidaknya delapan pasukan Suriah dilaporkan tewas akibat gempuran serangan udara Israel di sejumlah daerah seperti Provinsi Homs, Hama, Latakia, hingga Ibu Kota Damaskus, Selasa (8/6/2021) malam. Tercatat lima tentara dan tiga personel sekutu terbunuh dalam serangan Israel yang terjadi sebelum tengah malam tersebut.

Read More

Observatorium itu mengatakan serangan udara menargetkan daerah dekat dengan bandara internasional Damaskus, serta batalyon angkatan udara Suriah di Dumayr yang terletak 50 kilometer dari ibu kota Damaskus.

Baca juga :Pertahanan udara Suriah balas serangan Israel

Seorang tewas dalam gempuran rudal Israel ke Suriah 

Tak sengaja militer Israel beberkan lokasi pangkalan rahasia di peta Covid-19

Kelompok berbasis di Inggris itu juga menuturkan “sejumlah ledakan keras terdengar di Damaskus dan kota sekelilingnya.”

“Serangan udara juga terjadi di selatan Provinsi Homs, sementara ledakan terdengar di utara Provinsi Hama dan barat laut Latakia,” bunyi laporan observatorium itu dikutip AFP.

Secara terpisah, kantor berita Suriah, Sana, melaporkan bahwa sistem pertahanan udara negara itu telah disiagakan demi menghadapi “agresi Israel”.

Sana melaporkan sejumlah pesawat militer Israel muncul di wilayah Suriah dari kawasan Libanon.

Meski begitu, kantor berita Sana tak menjelaskan secara detail apakah insiden itu menyebabkan kerusakan dan korban.

Jika serangan terkonfirmasi, ini merupakan agresi militer pertama negara tersebut ke Suriah sejak peperangan antara Israel dan kelompok Palestina, Hamas, terjadi pada awal Mei lalu.

Sejak perang sipil Suriah berkecamuk pada 2011, Israel terus melancarkan ratusan serangan udara ke wilayah negara itu demi menargetkan pasukan Iran dan kelompok Hizbullah yang mendukung pasukan Presiden Bashar al-Assad.

Israel menegaskan serangan ke Suriah itu dilakukan agar negara tersebut tidak dikuasai pengaruh Iran, musuh bebuyutannya. (*)

CNN Indonesia

Editor : Edi Faisol

 

Related posts

Leave a Reply