Pasien di RSUD Soedarso negatif corona

Papua
Ilustrasi layanan medis, pixabay.com
Ilustrasi layanan medis, pixabay.com

Meski sudah diperbolehkan pulang pada hari ini, namun Horison memastikan agar pasien itu tetap dikontrol karena statusnya masih menjadi orang dalam pengawasan Dinkes Kalbar, termasuk dengan keluarga pasien.

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Read More

Pontianak, Jubi– Seorang pasien yang semula di diduuga terdampak virus corona yang diisolasi di RSUD Soedarso dinyatakan negatif dari virus tersebut. Semula diinformasikan hasil spesimen pasien tersebut akan diumumkan pada Rabu (5/2/2020) kemarin, namun karena harus benar-benar dipastikan, hasil uji spesimen tersebut baru selesai dilakukan pada Kamis dini hari tadi.

“Kami cukup lega sekarang, setelah mendapatkan hasil tes spesimen pasien dari Jakarta pada Subuh tadi. Hasilnya langsung kita umumkan, agar masyarakat juga tidak khawatir dan hasilnya pasien tersebut negatif dari virus corona,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Horison, Kamis, (6/2/2020).

Baca juga : Belum ditemukan pasien terinfeksi Corona di Kabupaten Jayapura

Rumah sakit Hasan Sadikin sedang tangani pasien diduga terinfeksi corona

Dinkes Nabire rapat koordinasi pencegahan virus corona

Horison mengimbau masyarakat agar tak panik dan khawatir  karena pasien tersebut tidak terdampak corona. “Dari hasil pemeriksaan kesehatan, pasien tersebut juga berangsur membaik dan sore hari ini sudah bisa pulang ke rumahnya,” kata Horison menjelaskan.

Meski sudah diperbolehkan pulang pada hari ini, namun Horison memastikan agar pasien itu tetap dikontrol karena statusnya masih menjadi orang dalam pengawasan Dinkes Kalbar, termasuk dengan keluarga pasien.

“Pasien tetap kami minta untuk kontrol kesehatan selama 14 hari, sampai benar-benar sembuh,” katanya.

Horison mengimbau agar masyarakat bisa menjaga pola makan dan rajin berolahraga, serta disarankan untuk menggunakan masker saat berada di luar rumah. Hal itu terkait dengan kasus virus corona belum dilepaskan dari status darurat oleh WHO. (*)

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply