Pasien dalam pengawasan di Papua Barat meninggal

papua
Ilustrasi, pixabay.com
Ilustrasi, pixabay.com

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Manokwari, Jubi – Seorang pasien dalam pengawasan dugaan Covid-19 di rumah sakit Sele Be Solu, Kota Sorong meninggal dunia. Pasien seorang perempuan usia 43 tahun itu langsung dikremasi oleh petugas kesehatan setempat atas izin keluarga untuk dimakamkan sesuai standar operasional.

Read More

“Sebelumnya pasien tersebut berobat di salah satu RS swasta di Kota Sorong. Kemudian sesuai dengan keluhan maka dokter merujuk pasien tersebut ke RS Sele Be Solu tanggal 21 Maret,” kata Juru bicara Satgas Covid-19 Papua Barat, Arnold Tiniap, Kamis (26/3/2020) kemarin.

Baca juga : Ironi kematian pasien dalam pengawasan Covid-19

Pasien meninggal dalam pengawasan terus bertambah

Pasien dalam pengawasan di RS Muhammadi Husein Palembang meninggal

Setelah menjalani perawatan sebagai PDP di RS Sele Be Solu, pada tanggal 23 Maret,  spesimen pasien tersebut baru dikirim untuk dilakukan uji laboratorium. “Spesimennya masih dalam pemeriksaan, setelah dikirim tanggal 23. Namun yang bersangkutan telah meninggal pagi tadi pukul 08.00 WP,” ujar Tiniap menambahkan.

Tercatat dari total  tujuan pasien dalam pengawasan di Kota Sorong, satu di antaranya telah selesai pengawasan, lima pasien lainnya masih dalam pengawasan serta satu meninggal. Sedangkan dari 18 sampel yang dikirim, dua di antaranya  telah diperiksa dengan hasil negatif.

“Sedangan orang dalam pantauan di Papua Barat sebanyak 127 dengan rincian 45 selesai dipantau dan 82 lainnya sedang pemantauan,” ata Tiniap menjelasan.

Juru bicara Satgas Covid-19 Kota Sorong, Rudy Laku, mengatakan penanganan jenazah pasien dalam pengawasan dilakukan sesuai SOP, dan langsung dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) kota Sorong atas izin pihak keluarga.

“Pasien PDP yang meninggal adalah nomor kode  04.  Pasien itu  sebelumnya memiliki riwayat perjalanan ke Makassar Sulsel, untuk menjemput orang tuanya yang baru pulang melaksanakan ibadah Umroh dari Arab Saudi,” kata Rudy Laku.

Sedangan salah satu orangtua pasien sampai saat ini masih dirawat di ruang isolasi RS Sele Be Solu sebagai PDP dengan nomor kode 03. (*).

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply