Pasien Covid-19 di daerah ini lebih banyak sembuh dari yang dirawat

Ilsutrasi, sejumlah 7 pasien positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh berfoto bersama tim medis RSUD Jayapura. - Jubi/Alex
Ilsutrasi, sejumlah 7 pasien positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh berfoto bersama tim medis RSUD Jayapura. – Jubi/Alex

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Mataram, Jubi – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Mataram di Nusa Tenggara Barat, menyebut jumlah keseluruhan pasien Covid-19 yang sembuh kini lebih banyak dari pada pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit.

Read More

“Berdasarkan data terakhir Sabtu (16/5) pukul 20.00 Wita, tercatat 80 orang pasien COVID-19 telah dinyatakan sembuh, sementara 56 orang masih dalam perawatan,” kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Mataram, I Nyoman Swandiasa, Minggu, (17/5/2020).

Baca juga : RSUD Wamena akan lengkapi ventilator ruang isolasi pasien corona

Pasien corona di Balikpapan dan Batam meninggal

Sampel darah dari Merauke dikirim ke Balitbangkes Papua, jumlah pasien corona dan terduga masih enam

Menurut Swandiasa, pada Sabtu (16/5/2020) ada 24 orang pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 dan tidak ada pasien baru yang dikonfirmasi terserang virus corona.

Meski demikian dia meminta warga tetap mewaspadai penularan virus corona dan menerapkan protokol pencegahan Covid-19 agar tidak ada lagi warga yang tertular.

“Kami mengingatkan warga agar tetap menerapkan pembatasan jarak fisik, menghindari keramaian, mengurangi aktivitas di luar rumah, mengenakan masker saat keluar rumah, mencuci tangan usai beraktivitas, dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat,” kata Swandiasa menjelaskan.

Hingga saat ini, jumlah pasien Covid-19 di Kota Mataram secara kumulatif 139 orang dengan perincian 56 orang masih dalam perawatan, 80 pasien sudah sembuh, dan tiga pasien meninggal dunia.

Selain itu ada 417 orang yang melakukan kontak dengan pasien Covid-19 namun tidak mengalami gejala sakit serta 189 pasien dalam pengawasan dan 45 orang dalam pemantauan terkait penularan virus corona. (*)

Editor : Edi Faisol

 

Related posts

Leave a Reply