Para seniman dan pematung Sentani membuat patung selamat datang

Patung PON XX Papua
Patung selamat datang yang akan dipajang di tempat umum menjelang PON XX Papua. - Jubi/Engel Wally

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Puluhan patung kayu karya seniman dan pemahat dari berbagai sanggar seni sejumlah kampung di pesisir Danau Sentani diserahkan telah kepada Pemerintah Kabupaten Jayapura. Patung kayu itu akan ditaruh atau ditempatkan di tempat umum seperti Bandara Internasonal Theys Hiyo Eluay di Sentani dan setiap arena Pekan Olahraga Nasional atau PON XX Papua.

Sekretaris Daerah Kabupaten Jayapura, Hana Hikoyabi mengatakan patung itu dibuat untuk menyambut perhelatan PON XX Papua di Kabupaten Jayapura. Pemerintah Kabupaten Jayapura memberikan dana pembinaan Rp25 juta rupiah bagi setiap sanggar seni yang membuat patung yang akan menjadi simbol ucapan selamat datang bagi tamu PON XX di Kabupaten Jayapura.

Read More

“Patung selamat datang, lengkap dengan asesoris budaya yang biasa dikenakan oleh tua-tua adat atau ondofolo, menjadi simbol ucapan selamat datang bagi tamu yang berkunjung ke daerah ini. Selain itu, [patung itu] bentuk promosi  budaya lokal melalui perhelatan PON XX di Kabupaten Jayapura,” kata Hikoyabi di Sentani, ibu kota Kabupaten Jayapura, Sabtu (28/8/2021).

Baca juga: PON XX sebulan lagi, Anggaran konsumsi dan transportasi Rp1,4 Triliun belum cair

Menurutnya, patung selamat datang itu dibuat di Kampung Yobeh, Ifale, dan Asei.  Setiap patung memiliki ciri khas masing-masing kampung, dengan warna dasar yang terang. Patung yang berpasang-pasangan ini dari kejauhan terlihat seperti satu pasangan manusia yang berdiri menyambut setiap orang yang datang.

Setiap patung memiliki bentuk tangan yang berbeda-beda. Ada yang melambaikan tangan, ada yang tangannya mempersilahkan orang untuk lewat, maupun gerakan lain yang menunjukkan ungkapan selamat datang.

“Dalam ruang kedatangan Bandara Sentani, belum terlihat adanya asesoris Papua, secara khusus asesoris Kabupaten Jayapura. Patung-patung itu sebagian akan ditaruh di sana, sehingga setiap tamu yang datang akan percaya bahwa mereka telah tiba di Tanah Papua, Kabupaten Jayapura,” ungkapnya.

Kepala Bidang Kebudayaan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayapura, Elvis Kabey menilai keberadaan patung-patung tersebut akan mewakili nilai budaya lokal. Menurutnya, itu promosi budaya melalui miniatur manusia dengan asesoris atau pernak-pernik budaya yang biasa dikenakan orang yang menyambut tamu.

Baca juga: Kapolri minta Forkopimda di Papua berperan aktif siapkan PON XX

Menurutnya, simbol-simbol budaya lokal tidak hanya sebatas patung saja, namun juga ukiran dan asesoris lainnya yang dapat dipajang di tempat umum. Keberadaan benda seperti itu akan menunjukkan budaya lokal yang dijaga dan dirawat masyarakat setempat.

Kabey mengatakan pembuatan bangunan saat ini terkadang mengabaikan muatan lokal, asesoris atau ornamen khas daerahnya. Misalnya, tiang penyangga bangunan atau rumah yang tanpa ukiran atau ornamen khas daerah setempat.

Asesoris maupun ornamen khas penting untuk menunjukkan ciri khas suatu daerah. “Apalagi saat menjelang PON XX, ada warna tersendiri yang nampak dari budaya lokal, menunjukan jati diri masyarakat yang mencintai budaya. Dengan keramah-tamahan, mereka menyambut setiap tamu yang datang ke daerah ini, ” kata Kabey. (*)

Editor: Aryo Wisanggeni G

Related posts

Leave a Reply