Papua No. 1 News Portal | Jubi
Timika, Jubi – Anggota DPR Papua, Feryana Wakerkwa yang baru menghabiskan momen pergantian tahun 2021 ke 2022 di Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Papua mengapresiasi kinerja aparat keamanan di daerah tersebut. Wakerkwa menyatakan sejumlah tokoh masyarakat Sinak yang ditemuinya pada penghujung 2021 menyatakan wilayah yang pernah dilanda konflik bersenjata pada 2015 – 2016 itu kini relatif aman karena aparat keamanan di sana mampu berkomunikasi dengan warga setempat.
“Saya baru pulang dari Sinak, saya pulang untuk habiskan waktu pergantian tahun di sana bersama orang tua dan masyarakat. Dalam pertemuan dengan orang tua dan para pendeta di sana, mereka mengaku Sinak aman, tidak ada masalah. Bahkan mereka minta pertahankan Komandannya [Koramil Sinak saat ini] karena dinilai baik dan bisa melindungi masyarakat,” kata Feryana Wakerkwa, yang juga Sekretaris Komisi 1 Bidang Pemerintahan, Politik, dan HAM DPR Papua, kepada Jubi, Selasa (4/1/2022).
Wakerkwa juga mengulang pengakuan para hamba Tuhan dan masyarakat di Sinak terkait respon pihak keamanan tiga tahun terakhir dengan peristiwa 2016 lalu. “Kalau ada anak buahnya yang ditembak, atau menjadi korban, pasti mereka [aparat keamanan] kejar pelaku, tapi kalau tidak ketemu pelakunya maka sasarannya ke hamba Tuhan atau masyarakat biasa. Tapi, yang sekarang ini beda. Masyarakat bilang, dia [aparat] melindungi masyarakat melalui hubungan komunikasi yang baik dengan para hamba Tuhan dan tokoh masyarkat,” ujarnya.
Baca juga: Pemkab Puncak jamin kesehatan 12 ribu penduduknya
Nama Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Papua sempat mencuat melalui peristiwa 15 Maret 2016, dimana empat orang pekerja pembangunan jalan tewas ditembak lebih dari tiga orang sipil lain disandera oleh kelompok bersenjata Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) pimpinan Lekagak Telenggen dan Kalenak Murip di Distrik Sinak.
Dalam peristiwa itu, seperti dilansir detik.com, dilaporkan empat orang meninggal, eksavator dan buldiozer atau alat berat dibakar, hingga penyandaraan terhadap warga sipil. Para korban tewas merupakan pekerja pembangunan jalan trans Papua di Kabupaten Puncak dari Distrik Ilaga-Mulia, Kabupaten Puncak Jaya. Lokasi penyerangan berada di Desa Agenggen, Sinak.
Peristiwa berawal ketika 5 orang pekerja sedang bekerja, lalu tiba-tiba muncul puluhan orang dan langsung melakukan penyerangan terhadap pekerja dari PT Modern itu. Satu pekerja berhasil melarikan dari, sementara 4 lainnya tewas, termasuk pimpinan dari kontrator bernama Anis.
Kini, situasi Sinak jauh lebih aman, karena prajurit TNI yang ditempatkan di sana bisa berkomunikasi dengan warga setempat. Feryana Wakerkwa mengatakan masyarakat setempat meminta masa tugas Komandan Koramil Sinak saat ini diperpanjang dari masa tugas yang diberikan.
“Awalnya, Komandan Koramil dan anak buahnya ditugaskan selama dua tahun. Akan tetapi, masyarakat minta dan juga pengakuan Komandan, masa tugasnya diperpanjang jadi sekarang [2021] masuk tahun ketiga,” katanya.
Komandan Koramil Daerah Sinak Muhammad David, yang juga ditemui Jubi di Sinak, mengaku siap menjalani tugas yang diberikan demi memberikan keamanan dan kenyamanan masyarakat. “Kami siap,” ujarnya singkat menanggapi perpanjangan masa tugasnya di Sinak.
Baca juga: Situasi Beoga, Kabupaten Puncak, membaik, namun pengungsi takut pulang
Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menginstruksikan jajarannya di Papua dan Papua Barat mengedepankan komunikasi sosial untuk meningkatkan hubungan TNI dan berbagai kelompok masyarakat. Komunikasi sosial itu diharapkan anakan menumbuhkan rasa saling pengertian dan kebersamaan menjaga kedaulatan NKRI.
“Semua satuan tugas di bawah Mabes TNI yang sekarang berada di Papua dan Papua Barat itu kini menjadi Satgas Kodim dengan Koramil masing-masing, kemudian ada Satgas Pangkalan Udara (Lanud), dan Satgas Lanal,” kata Andika saat memberi arahan secara virtual pada Minggu, (2/1/2022), sebagaimana dikutip dari Kantor Berita Antara.
Andika menyatakan perubahan pendekatan keamanan di Papua dan Papua Barat tak hanya dimulai dari perpindahan tempat, tapi juga penambahan dan penggabungan personel TNI yang akan ditugaskan. Ia mengatakan tugas prioritas Satgas Kodim adalah pembinaan teritorial. “Kita melihat aspek geografinya, penduduknya, kemudian komunikasi sosial,” kata Andika. (*)
Editor: Aryo Wisanggeni G