Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Kontingen National Paralympic Committee (NPC) Papua berhasil mengumpulkan enam medali emas di cabang olahraga para renang Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVI di hari pertama perlombaan, yang berlangsung di venue Akuatik Kampung Harapan, Sentani, Kabupaten Jayapura, Senin (8/11/21).
Kontingen Papua mendapatkan medali emas pertama dari atlet putri Agnes M Jowei nomor 100 meter gaya bebas putri kelas S9 dengan catatan waktu 1:18.32 detik.
Lima emas lainnya dipersembahkan De Jhon Waromi nomor 100 meter gaya bebas putra S11-S12 dengan catatan waktu 1:09.51 detik, Andrew David Uada nomor 100 meter gaya bebas putra S13 dengan catatan waktu 1:01.35 detik, Marlanda Oropa nomor 100 meter gaya bebas putri S14 catatan waktu 1:14.06 detik, Elsaday Teddy Levin di nomor 50 meter gaya punggung putra kelas S9 dengan waktu 37.50 detik, dan Resti Imbarawai Sawaki nomor 50 meter gaya punggung putri kelas S10 dengan waktu 46.45 detik.
Pelatih para renang Papua, Johan Karubaba, mengatakan hasil yang telah dicapai oleh anak asuhnya sudah melebihi target di hari pertama perlombaan. Di mana sebelumnya mereka hanya menargetkan lima medali emas.
“Di hari pertama ini kita hanya menargetkan lima medali emas. Tapi kita bisa dapat enam medali emas. Ini sudah hasil yang terbaik yang kita capai di hari pertama,” kata Johan.
Baca juga: Agnes Jowei sumbang emas pertama Papua di para renang Peparnas XVI
Sementara itu, atlet putra Da Jhon Waromi yang mendapatkan medali emas di nomor 100 meter gaya bebas kelas S12-S13 mengaku puas dan bersyukur atas raihannya itu. Ia mempersembahkan medali emasnya itu buat keluarga, teman-teman, dan pelatih.
“Saya bersyukur karena Tuhan bisa memberikan kekuatan sehingga saya bisa mendapatkan medali emas hari ini. Terima kasih kepada pelatih dan teman yang sudah memotivasi dan mendukung saya,” kata Da Jhon.
Selain enam medali emas, kontingen Papua juga berhasil menyabet satu medali perak di nomor 100 meter gaya bebas putra kelas S11-S12 atas nama Karel Yerisetouw (Papua). (*)
Editor: Dewi Wulandari