Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Kapten tim cricket sixes Provinsi Bali, Arya Pastika, mengakui kalau perkembangan tim cricket Papua cukup pesat. Tim Bali ingin sapu bersih semua nomor sixes (enam lawan enam), eight (delapan lawan delapan), dan twenty (10 lawan 10 pemain).
“Berkaca dari pengalaman kami tim berat berasal dari Jawa Barat dan DKI Jakarta termasuk tim kuda hitam Papua. PON Jawa Barat tim putra Bali meraih dua medali emas dan sekarang tambah sixes jadi ingin merebut tiga medali,” katanya usai melawan tim cricket Banten di lapangan Cricket Doyo Baru, Kabupaten Jayapura, Sabtu (25/9/2021).
Senada dengan itu, tim cricket DKI Jakarta juga menargetkan medali emas untuk nomor pertandingan baru super sixes.
“Kami sudah siap tempur,” kata pelatih putri Jakarta asal Flores Labuan Bajo, Nato Fernandez.
Kapten putri DKI Jakarta, Puji Hariyanto, mengatakan harapan besar untuk meraih medali emas dan tim cricket berat adalah tim tiga besar Bali, DKI Jakarta, dan Kaltim
Baca juga: Sejarah baru akan tercipta bagi Papua dari Cabor Cricket di PON XX
Tim cricket Bumi Cenderawasih juga tak mau kalah, sudah mematangkan persiapan. Meski sebagai tim tuan rumah, provinsi tertimur Indonesia itu sudah menyiapkan mental dan fisik untuk merebut medali emas perdana bagi kontingen Papua.
“Segala persiapan telah kami lakukan, begitu juga suntikan motivasi maupun mental, segalanya sudah saya berikan ke atlet, dan saya sangat berharap dengan modal yang sudah kami berikan dapat membuat mereka semakin punya daya juang untuk meraih medali emas,” kata pelatih tim cricket Papua, Frengky Shony, Sabtu (25/9/21), sebagaimana dilansir https://www.ponxx2021papua.com
Tim dari Bumi Cenderawasih tetap mewaspadai ancaman tim Jawa Barat di kategori putra, dan tim DKI putri. Pasalnya, tim Jawa Barat dan DKI Jakarta masuk dalam tiga besar perolehan medali di PON XIX Jawa Barat tahun 2016.
“Untuk peta kekuatan masih tetap pada tim juara bertahan yaitu Bali, begitu juga DKI Jakarta dan Jawa Barat,” katanya.
Pertandingan cricket dipimpin dua wasit, termasuk wasit asing asal Pakistan dan India, karena olahraga ini sangat terkenal di negara bekas jajahan Inggris. Hingga tak heran kalau ada wasit asing yang memimpin pertandingan. (*)
Editor: Dewi Wulandari