Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Persipura Jayapura dibuat hancur lebur saat bersua Persib Bandung dalam laga lanjutan kompetisi BRI Liga 1 2021 yang berlangsung di Stadion Manahan Solo, Sabtu (30/10/21) malam. Di laga tersebut tim kebanggaan masyarakat Papua itu kalah telak dengan skor 0-3.
Hasil itu tak hanya menjadi kekalahan keempat secara beruntun, tapi juga menjadi kekalahan ketujuh Persipura hingga 10 pertandingan yang sudah dilakoni di awal kompetisi.
Parahnya, dari 10 laga itu Persipura juga mencetak rekor baru dalam sejarah keikutsertaan mereka di kompetisi Liga Indonesia. Persipura mencatatkan kebobolan terbanyak dengan 18 gol. Sementara mereka baru melesakkan 8 gol.
Di awal kompetisi ini, Persipura juga mengukir sejarah buruk yakni baru mengumpulkan 5 poin dari hasil sekali menang dan 2 kali imbang.
Jumlah kebobolan 18 gol dan 5 poin itu telah melampaui rekor buruk mereka di Liga Indonesia 2001 silam. Ketika itu, Persipura memang kalah sebanyak 8 kali dari 10 pertandingan. Namun mereka hanya kebobolan 16 gol dan meraup 6 poin dari dua kemenangan atas Persebaya Surabaya dan PSS Sleman.
Kekalahan dari Persib Bandung kian memperburuk posisi Persipura di zona degradasi atau diperingkat ke-17.
Atas hasil buruk itu, pelatih Jacksen Tiago berdalih jika performa Persipura saat ini dipengaruhi oleh sejumlah kendala. Salah satunya yakni badai cedera. Persipura harus kehilangan sejumlah pemain terbaiknya, bahkan harus tanpa diperkuat oleh legiun asingnya dalam beberapa laga.
Terlebih, juru taktik asal Brasil itu membeberkan jika tim Mutiara Hitam saat ini tengah berada dalam masa transisi dengan diperkuat oleh sejumlah pemain muda.
“Sebenarnya sebuah masa sangat sulit dan kita masih dalam masa transisi. Mungkin semua orang melihat hasil saja, tapi ada sebuah sejarah dari kita dari pertama kumpul sampai saat ini, kita selalu membahas dengan manajemen setiap hari, dan kita berlatih keras terus untuk mendapatkan hasil, tapi terlalu banyak kendala yang kita hadapi,” kata Jacksen dalam konferensi pers usai laga menghadapi Persib.
“Kalau lihat kita main sebelumnya dengan malam ini (lawan Persib), sangat berbeda. Itu menjadi satu persoalan dan kita tidak mendapatkan hasil maksimal dan itu membuat percaya diri pemain kita menurun. Saya rasa dengan kembalinya figur seperti Nelson Alom dan kehadiran (Hedipo) Gustavo bisa membantu tim kita lagi. Kalau kita bisa dua kali saja mendapatkan hasil baik, kita bisa kembali ke papan tengah, karena selisih tidak jauh beda,” tambahnya.
Baca juga: Ekspektasi menang lawan Persib, Persipura masih dibayangi rekor buruk
Terpisah, gelandang senior Persipura, Nelson Alom, juga mengakui jika kondisi yang dihadapi timnya saat ini sangat berat. Namun dia mengamini pernyataan Jacksen Tiago yang menyebutkan bahwa andil seluruh pemain yang bisa mengubah situasi Persipura ke depannya.
“Kepercayaan diri pemain sangat berat, tapi kita yang bisa membalikkan keadaan ini. Mungkin ke depannya kepercayaan diri kita para pemain tidak drop dan bisa kembali percaya diri untuk siap di laga berikutnya. Saya sangat optimis,” kata Alom.
Selanjutnya, Persipura masih akan menemui jalan terjal di laga berikutnya dengan menghadapi salah satu tim kuat, Bali United pada tanggal 5 November mendatang. (*)
Editor: Dewi Wulandari