Papua No. 1 News Portal | Jubi
Sentani, Jubi – Bagian pelataran Pasar Pharaa Sentani di Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, yang biasa digunakan sebagai terminal parkir kendaraan, di masa pandemi Covid-19 saat ini, dimanfaatkan para pedagang musiman sebagai tempat berjualan.
Puluhan mama-mama Papua dengan modal karung atau dedaunan yang dijadikan alas untuk menggelar hasil kebun mereka, sejak pukul 6 pagi, ketika pasar dibuka, mulai mengatur dagangannya berupa ubi, petatas, singkong, keladi, dan aneka sayuran.
Berada di luar bangunan permanen, mama-mama Papua pedagang ini sudah diterpa teriknya matahari sejak pagi hingga tengah hari sekitar pukul 1 siang.
“Biasanya bawa payung dari rumah, tapi hari ini lupa bawa,” ujar Klasina, salah satu pedagang musiman saat ditemui Jubi di pelataran Pasar Pharaa Sentani, Selasa (20/10/2020).
Baca juga: Pedagang abaikan protokol kesehatan di Pasar Pharaa
Sejak wabah Covid-19, para pedagang musiman diberikan tempat di pelataran pasar agar tidak terjadi penumpukan di dalam pasar (bangunan permanen). Selain itu, agar protokol kesehatan tetap bisa diterapkan bagi para pedagang.
“Ikut protokol kesehatan, tetapi kami juga manusia, barang jualan juga harus dalam kondisi segar dan tidak terkena terik matahari langsung apalagi sampai siang hari,” katanya.
Klasina berharap Pemerintah Kabupaten Jayapura melalui dinas terkait bisa membantu dengan memberikan payung ukuran besar bagi para pedagang musiman di pelataran Pasar Pharaa Sentani.
“Sama-sama kita berdagang, tidak adil kalau yang lain di dalam gedung dan kami di luar gedung seperti ini,” ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan Ferry Felle, seorang petugas retribusi di pasar yang diresmikan Presiden Jokowi enam tahun lalu.
“Kita yang mau memberikan karcis retribusi juga jadi prihatin dan serba salah dengan kondisi seperti ini,” ungkapnya singkat. (*)
Editor: Dewi Wulandari