Papua No. 1 News Portal | Jubi
Nabire, Jubi – Konflik bersenjata di Kabupaten Intan Jaya, Papua yang membuat ribuan warga sipil mengungsi dari kampung halaman mereka menggerakkan para seniman di Papua untuk membuat Pentas Seni Konser Musik Kolaborasi Seniman Sorong, Manokwari dan Nabire di Kabupaten Nabire, Papua, Rabu (28/4/2021). Konser itu menggalang donasi bantuan bagi para warga sipil yang mengungsi.
Pentas Seni Konser Musik Kolaborasi Seniman Sorong, Manokwari dan Nabire itu melibatkan seniman dari berbagai latar belakang, termasuk fotografer, videografer, perupa, dan musisi. Acara itu menjadi puncak aksi kemanusiaan para seniman Sorong, Manokwari, dan Nabire untuk menggalang donasi bagi para warga sipil Intan Jaya yang mengungsi.
Sebelumnya, para seniman juga membuat konser penggalangan dana di Sorong dan Manokwari di Provinsi Papua Barat, mengumpulkan berbagai macam bantuan bagi para pengungsi. Seniman dari Sorong dan Manokwari datang menggunakan kapal laut untuk mengantar bantuan bagi pengungsi dari Intan Jaya yang berada di Nabire.
Baca juga: Pace Black Family, konser amal, dan hiburan
Sekretaris Panitia Pelaksana Pentas Seni Konser Musik Kolaborasi Seniman Sorong, Manokwari dan Nabire, Roberta Muyapa mengatakan konser yang mereka buat merupakan konser kemanusiaan. “Para seniman, aktivis pemuda, mereka datang untuk kepada kami untuk menyerahkan bantuan kepada pengungsi. Mereka melakukan penggalangan dana dengan menggelar konser musin di Pantai Menase, Kalibobo Nabire, Rabu, untuk pengungsi di Intan Jaya,” kata Roberta Muyapa saat ditemui Jubi di Nabire, Kamis (29/4/2021).
Konser itu antara lain melibatkan kelompok musik Pace Black, serta sejumlah grup musik lainnya. “Kawan-kawan Manokwari dan Sorong yang datang ke Nabire berjumlah 30 orang. Sejumlah dua orang itu perwakilan dari Manokwari, dan 28 orang lainnya dari Sorong. Mereka juga mengisi dalam acara tersebut,” kata Muyapa.
Muyapa mengatakan seluruh donasi yang terkumpul dalam konser itu telah diserahkan ke Pengungsi Intan Jaya di Nabire. Menurutnya, para seniman yang terlibat konser itu menyambangi pengungsi di Intan Jaya di Wadio, Nabire. “Hari ini, kawan-kawan seniman [dari] Manokwari [dan] Sorong akan kembali ke tempat mereka, menggunakan kapal menuju ke Manokwari,” katanya.
Baca juga: Tangis duka pengungsi Nduga dan Intan Jaya mengilhami para musisi Meepago
Seniman Sorong Douglas Koirewa mengatakan para seniman di Sorong dan Manokwari melakukan beberapa kali pentas seni untuk menggalang donasi. “Kami menggelar konser mini, band [musik ataupun] rap. Kami jalankan karton sampai malam jam 22.00, kami dibubarkan karena COVID-19,” katanya.
Koirewa mengatakan pihaknya mengumpulkan bantuan berupa pakaian layak pakai, pembalut, popok untuk bayi, pembalut, dan bahan makanan untuk pengungsi Intan Jaya. “Kami sudah menyerahkan bantuan warga. Kami sangat puas bahwa bantuan dari masyarakat Sorong, Manokwari, dan Nabire bisa diterima warga yang membutuhkan,” katanya.
Salah seorang penonton konser amal itu, Fery Tekege mengatakan pentas itu sangat meriah, karena para seniman dari berbagai latar belakang saling berkolaborasi. “Saya melihat mereka melakukan kolaborasi seni, tari, lukis, dan mayoritas anak-anak muda. Saya apresiasi kegiatan itu, menghibur kami dan juga mereka yang berada di pengungsian,” katanya. (*)
Editor: Aryo Wisanggeni G