Papua No. 1 News Portal | Jubi
Nabire, Jubi – Masyarakat Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua minta pemerintah setempat memindahkan aparat TNI ke tempat lain.
“Seluruh masyarakat Hitadipa dan pemuka agama sudah bersepakat dan minta Pemkab Intan Jaya kasih pindah TNI dari sini (Hitadipa) ke tempat lain,” ujar kemenakan almarhum Pendeta Yeremias Zanambani, Yusak, kepada Jubi di Nabire-Papua, via selulernya, Rabu (23/9/2020).
Yusak menuturkan masyarakat saat ini sudah meninggalkan ibu kota Distrik Hitadipa dan berada di dua kampung yang dirasa aman untuk berlindung. Namun Yusak enggan menyebutkan kampung dimana mereka mengungsi.
“Mereka juga saat ini sedang mengalami krisis makanan dan memerlukan pertolongan dari pemerintah,” katanya.
“Kami ada di dua kampung dan tentara sudah kuasai Distrik Hitadipa. Dorang ada tinggal di sana,” imbuhnya.
Baca juga: Diduga Oknum TNI tembak mati seorang pendeta di Intan Jaya
Dikatakan Yusak, masyarakat bersama tokoh agama dan tokoh adat Distrik Hitadipa sudah bersepakat minta pemerintah segera memindahkan pos TNI di Distrik Hitadipa ke ibu kota Kabupaten Intan Jaya, yakni Sugapa atau ke tempat lain, sebab Distrik Hitadipa adalah daerah misionaris. Bila aparat TNI sudah dipindahkan ke tempat lain, masyarakat Hitadipa bisa kembali ke kampungnya.
“Permintaan utama masyarakat, bupati segera pindahkan pos TNI di Hitadipa ke Sugapa. Kami mohon sekali. Sebenarnya kami ada tunggu Bupati (Intan Jaya) untuk sampaikan tapi pemerintah belum datang, jadi kami sampaikan ke media saja,” kata Yusak.
Penasehat Klasis Hitadipa, Pendeta Jaya Sani, sangat menyayangkan tindakan aparat yang menghilangkan nyawa orang lain tanpa sebab musabab.
Ia juga ikut minta Bupati Intan Jaya agar segera memindahkan pos TNI ke Sugapa atau tempat lain.
“Kami sangat menyesal tindakan ini. Orang ditembak tanpa sebab, hamba Tuhan lagi. Jadi bupati harus pindahkan TNI karena Hitadipa adalah tempat misionaris dan kota Injil di Intan Jaya,” tuturnya. (*)
Editor: Dewi Wulandari