Papua No. 1 News Portal | Jubi
Merauke, Jubi – Salah satu potensi andalan masyarakat di Kampung Onggaya yang bisa dijual sekaligus mendatangkan uang adalah kelapa, selain ikan, udang, maupun anyaman.
Hal itu disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kampung Onggaya, Distrik Naukenjerai, Kabupaten Merauke, Papua, Marthen Teorupun, saat ditemui Jubi di kampungnya, Minggu (24/10/2021).
“Memang yang lebih cepat dijual masyarakat yang berjumlah 119 kepala keluarga itu adalah kelapa tua (kering). Harganya Rp 1.000/buah,” ujarnya.
Dalam seminggu, jelas dia, masyarakat menjual ke tengkulak di kampung sampai dua kali. Biasanya setiap kepala keluarga menjual antara 300-500 buah.
“Memang lebih banyak dibeli adalah kelapa tua, tetapi kadang juga orang dari kota datang membeli kelapa muda dengan harga Rp 5.000/buah,” katanya.
Selain itu, jelas dia, ada sejumlah potensi lain yang dimiliki untuk bisa dijual seperti ikan, udang sampai daging serta anyaman. Hanya saja, masyarakat tak bisa bawa sendiri jual ke kota, akibat kondisi jalan masih rusak parah.
“Saya meyakini ketika jalan diaspal pemerintah, warga setempat akan membawa hasilnya untuk jual sendiri ke kota. Karena jarak dari Onggaya ke kota, ditempuh hanya sekitar setengah jam,” katanya.
Baca juga: Jalan penghubung dari Bokem hingga Tomerauw rusak parah
Pdt. Musa Lewokabesi, tokoh agama Kampung Onggaya, mengaku banyak potensi masyarakat di sini yang bisa diolah sekaligus dijual sendiri ke kota, namun persoalannya adalah jalan yang masih rusak parah.
“Betul, di sini ada tengkulak yang menampung kelapa kering, setelah membeli dari masyarakat, membawa sekaligus dijual ke kota,” ujarnya.
Ditanya alasan warga tak mengolah untuk dijadikan kopra, Pendeta Musa mengaku harga juga sering menjadi persoalan, lalu pengolahan juga sehingga masyarakat lebih memilih menjual buah kelapa kering. (*)
Editor: Kristianto Galuwo