Komunitas Menoken Merauke dialog dengan perwakilan 3 negara

Papua-Adriana Papo Gebze
Juru bicara Komunitas Menoken Kabupaten Merauke, Adriana Papo Gebze – Jubi/Frans L Kobun

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Merauke, Jubi – Komunitas Menoken Kabupaten Merauke, Papua didampingi dua orang dari Bandung dan Yogyakarta, Minggu (21/11/2021), melakukan dialog melalui zoom meeting  dengan perwakilan tiga negara yang dilaksanakan dari Kampung Yanggandur, Distrik Sota. Dipilihnya kampung tersebut karena selama ini sudah bermitra bersama Komunitas Menoken.

Perwakilan tiga negara tersebut adalah Thailand, Filipina, dan Laos.

Read More

Juru bicara Komunitas Menoken Merauke, Adriana Papo Gebze, ketika dihubungi melalui telpon selulernya, Sabtu (20/11/2021) malam, menjelaskan ada sejumlah hal penting akan dibicarakan sekaligus didiskusikan secara bersama dengan perwakilan empat negara, termasuk Indonesia.

“Memang paling utama didiskusikan atau dibicarakan adalah terkait informasi tentang budaya masyarakat setempat,” ujarnya.

Tetapi lebih spesifik lagi adalah sehubungan pangan lokal masyarakat suku Kanum di Kampung Yanggandur yang menjadi satu-satunya komoditi andalan yakni ubi kumbili.

Papua-ubi kumbili, makanan pokok masyarakat Kanum
Ubi kumbili milik masyarakat di Kampung Yanggandur, Distrik Sota, Kabupaten Merauke, Papua. Ubi kumbili merupakan makanan pokok masyarakat Kanum-Yanggadur – Jubi/IST

Selain itu, katanya, juga proses penyulingan minyak kayu putih yang telah digeluti dari tahun ke tahun oleh masyarakat di perbatasan RI dan Papua Nugini tersebut, karena menjadi salah satu sandaran atau sumber untuk mendatangkan uang, sekaligus dapat menopang hidup keluarga.

“Kampung Yanggandur memiliki sumber daya alam berlimpah dan harus terus digali dan dikembangkan. Hanya saja, persoalan mendasar adalah kurangnya pemasaran,” ujarnya.

Jadi, jelas Papo, melalui zoom meeting, sekaligus dapat dipaparkan secara langsung kepada perwakilan tiga negara tersebut.

“Sebelum pemaparan, akan diputar video terlebih dahulu, sehubungan aktivitas masyarakat Kampung Yanggandur saat mengolah sejumlah potensinya,” ujar dia.

Baca juga: Ubi kumbili makanan pokok masyarakat Kanum-Yanggandur

Terpisah, Monic Yatupape, anggota Komunitas Menoken Merauke, mengatakan pihaknya tak mengalami kesulitan ketika kegiatan dimaksud dilangsungkan di Kampung Yanggandur karena selama ini mereka selalu datang sekaligus berdiskusi bersama masyarakat, termasuk tokoh adat maupun pemerintah setempat.

“Selain wilayah pendampingan di Kampung Yanggandur, juga di Kampung Poo, Distrik Jagebob. Untuk zoom hari ini, difokuskan di Yanggandur dengan pertimbangan jaringan internet,” ungkapnya. (*)

Editor: Dewi Wulandari

Related posts

Leave a Reply