Papua gandeng delapan Universitas Amerika dan Inggris

PHLI Papua
Para siswa, guru dan pejabat Forkompida Provinsi Papua dan Kabupaten Jayapura menyimak penjelasan Direktur PHLI, Matt Basinger saat peluncuran kuliah musim panas secara daring bagi pelajar Papua – Jubi/Jean Bisay
Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Pemerintah Provinsi Papua bekerjasama dengan Papua Language Institute (PLI) dan Papua Hope Language Institute (PHLI) menggandeng delapan universitas di Amerika dan Inggris untuk program kelas internasional guna menyiapkan siswa asli Papua sebelum melanjutkan kuliah ke luar negeri.

Delapan  Universitas yang menjadi mitra kerjasama tersebut, tujuh  diantaranya berada di Amerika antara lain; University Of Rhode Island, Corban University, California Baptist University, Moody Aviation, Seattle Pacific University, Multnomah University dan Highline College. Serta University Of Aberdeen Skotlandia Inggris.

Read More

“Kerjasama ini merupakan tindaklanjut dari kunjungan kerja Gubernur Papua, Lukas Enembe ke sejumlah universitas di Amerika pada medio Mey tahun lalu,” kata Kepala Badan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (BPSDM), Aryoko F Rumaropen, Jumat (12/6/2020) kemarin.

Baca juga : Pendidikan Papua kian terpuruk saat pandemi 

Dinas Pendidikan Papua minta semua pihak berfikir jernih dan menahan diri

Dinas Pendidikan Papua mengecek persiapan pelaksanaan UNBK

Menurut Aryoko, Gubernur Enembe minta agar dua lembaga yakni PLI dan PHLI melakukan pembinaan kepada siswa-siswi asli Papua yang lolos sebagai penerima beasiswa Otonomi Khusus. “Anak-anak kita disiapkan lebih dahulu sebelum melanjutkan pendidikan di luar negeri,” kata Aryoko menambahkan.

Kelas internasional yang dijalin itu menyiapkan para siswa dan siswi Papua secara akademik, mental rohani dan jasmani serta penguasaan bahasa internasional (Inggris) sehingga memudahkan mereka bersaing masuk perguruan tinggi di luar negeri.

“Melalui kerjasama dengan delapan universitas mitra, kami menyiapkan anak-anak agar dapat beradaptasi dengan sistim perkuliahan di Amerika dan Eropa sehingga memudahkan mereka masuk universitas di luar negeri,” kata Aryoko menjelaskan.

Program pengembangan SDM asli Papua telah berlangsung kurang lebih 10 tahun dan telah dilakukan berbagai evaluasi untuk memperbaiki program itu. Salah satunya penerimaan dan seleksi siswa penerima beasiswa Otsus Papua secara terbuka dengan memberikan kesempatan kepada seluruh siswa-siswa asli Papua dari semua wilayah adat.

“Kemudian seleksinya melibatkan kalangan independen dari kalangan akademisi dan profesional,” katanya.

Terkait  pengaruh pandemi Covid-19 terhadap pengiriman siswa ke luar negeri, Aryoko menegaskan 50 siswa asli Papua yang sedang mengikuti kelas internasional, seluruhnya menjalani Tes Swab PCR sebagai syarat penerbangan luar negeri.

Direktur PHLI, Matt Basinger mengapresiasi kebijakan Gubernur Papua, Lukas Enembe dan Wakil Gubernur, Klemen Tinal yang memberikan kesempatan khusus kepada putra-putri asli Papua untuk melanjutkan kuliah di luar negeri dengan melibatkan PHLI.

“Jadi mereka disiapkan secara akademik, mengenal Tuhan dan jati diri. Tiga hal ini yang menjadi landasan untuk mereka sebelum melanjutkan kuliah di luar negeri,”kata Basinger.

Tercatat, selain PLI dan PHLI, Pemprov Papua juga menggandeng Jakarta International College untuk pembinaan serupa kepada siswa-siswi asli Papua sebelum kuliah diberbagai universitas di luar negeri. (*)

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply