Hari ini Bandara Sorong mulai dibuka, belum ada penerbangan intra-Papua

Papua, Bandara DEO-Kota Sorong
Bandara Domine Eduard Osok (DEO) di Kota Sorong, Papua Barat yang hari ini kembai dibuka, setelah sempat ditutup karena pandemi Covid-19 – Jubi/id.wikipedia.org

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Sorong, Jubi – Hari ini, Senin (22/6/2020), Bandara Domine Eduard Osok (DEO) Kota Sorong telah dibuka kembali untuk penerbangan komersial, menyusul dikeluarkan instruksi penerapan new normal atau adaptasi hidup baru tahap pertama di daerah tersebut.

Namum rute penerbangan komersial saat ini baru di wilayah Provinsi Papua Barat yakni dari Kota Sorong menuju Kabupaten Manokwari yang merupakan ibu kota Provinsi Papua Barat. Belum ada penerbangan dari Kota Sorong, Provinsi Papua Barat, menuju ke daerah-daerah yang ada di Provinsi Papua. Hingga kini pihak bandara masih menunggu informasi dari pihak maskapai.

Read More

Wali Kota Sorong, Lambert Jitmau, bersama pimpinan TNI dan Polri, Kepala Bandara, dan tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Sorong melihat aktivitas Bandara Domine Eduard Osok, terutama penerapan protokol pencegahan penyebaran virus corona bagi penumpang naik dan turun pesawat.

Wali Kota Lambert Jitmau mengatakan sesuai instruksi pemerintah pusat untuk pemberlakuan normal baru maka Pemerintah Kota Sorong membuka penerbangan komersial bagi penumpang masuk maupun keluar Bandara Domine Eduard Osok yang diberlakukan 22 Juni 2020.

Dia mengatakan pesawat sudah beroperasi melayani penumpang masuk dan keluar Kota Sorong dengan menerapkan protokol pencegahan penyebaran virus corona sesuai petunjuk pusat.

Dia mengatakan jika Bandara Domine Eduard Osok tidak dibuka, ditakutkan ke depannya roda perekonomian Kota Sorong yang mengandalkan sektor jasa bisa mengalami lumpuh total.

“Bagaimana masyarakat yang mengandalkan sektor jasa bisa bertahan hidup jika fasilitas bandara tidak dibuka,” ujarnya.

Dia berharap pembukaan penerbangan Bandara Domine Eduard Osok Sorong akan mendorong perekonomian masyarakat membaik. Tetapi perlu diingat bahwa penerapan protokol kesehatan diutamakan demi kebaikan bersama.

Dikatakan, selalu jaga jarak, pakai masker, rajin cuci tangan, tidak aktivitas kumpul-kumpul, dan utama pola hidup sehat demi melindungi keluarga serta mencegah penyebaran virus corona di Kota Sorong.

Ia menyampaikan angka kesembuhan pasien positif virus corona di Kota Sorong meningkat signifikan. Ia berharap angka kesembuhan terus meningkat dan pasien positif semakin berkurang hingga tidak ada sama sekali.

“Namun jika pembukaan akses penerbangan komersial Bandara Domine Eduard Osok terjadi peningkatan jumlah pasien positif baru, maka akan dipertimbangkan untuk ditutup kembali,” kata dia.

Belum ada penerbangan intra-Papua

Sementara itu, Kepala Bandara Domine Eduard Osok (DEO) Sorong, Rasburhany Umar, menyatakan belum ada penerbangan dari Kota Sorong, Provinsi Papua Barat, menuju ke daerah-daerah yang ada di Provinsi Papua. Hingga kini pihak bandara masih menunggu informasi dari pihak maskapai.

“Penerbangan komersial masuk dan keluar Kota Sorong sudah berjalan dengan menerapkan protokol COVID-19, namun penerbangan ke wilayah Provinsi Papua belum ada informasi dari pihak maskapai,” ujarnya.

Menurut dia, rute penerbangan komersial saat ini baru di wilayah Provinsi Papua Barat yakni dari Kota Sorong menuju Kabupaten Manokwari yang merupakan ibu kota Provinsi Papua Barat.

Ia menjelaskan bahwa rute penerbangan komersial saat ini dari Jakarta menuju Kota Sorong, kemudian lanjut menuju Kabupaten Manokwari. Penerbangan balik dari Manokwari menuju Kota Sorong dan kemudian lanjut ke Makassar hingga Jakarta.

Dikatakan bahwa hari ini pesawat Batik Air beroperasi dengan penerbangan langsung Jakarta-Sorong dengan penumpang sebanyak 104 orang. Sebanyak 96 orang turun di Kota Sorong sisanya penumpang transit ke Kabupaten Manokwari.

“Pelayanan bagi penumpang di Bandara Sorong dilakukan sesuai dengan surat edaran Direktorat Jenderal Perhubungan udara nomor 13 tahun 2020 tentang penanganan penerbangan di masa COVID-19,” tambah dia. (*)

Editor: Dewi Wulandari

Related posts

Leave a Reply