Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Ini bukan Amoy julukan bagi gadis belia atau sebutan dari serapan amoi dalam Bahasa Tionghoa yang berarti adik perempuan. Tapi ini nama sebuah Kampong Amoi di Distrik Warsa, Biak Utara, Papua.
Jaraknya sekitar 60 Km dari Kota Biak dan dengan kendaraan roda dua maupun roda empat sudah sampai ke tujuan Kampung Amoi di Distrik Warsa Biak Utara. Hanya butuh waktu satu jam untuk sampai ke lokasi wisata di Kampung Amoi atau Amoi di Distrik Warsa. Di Kampung Amoi ini terdapat obyek wisata air terjun Wafsarak. Air terjun ini letaknya hanya 100 meter dari jalan raya utama, jalan yang menghubungkan Kabupaten Biak Numfor dan Kabupaten Supiori.
Obyek wisata ini selalu ramai pengunjung, biasanya ramai pada hari libur, Sabtu, dan Minggu termasuk libur hari raya atau libur nasional lainnya. Kalau hari-hari lainnya sepi pengunjung, hanya satu atau dua kelompok.
Baca juga: Korem, ibukota Distrik Biak Utara, hilang akibat gempa dan tsunami
Selain potensi wisata air terjun ternyata di Kampung Amoi terdapat pula tujuh jenis bambu yang terdiri dari tiga marga yaitu Bambusa vulgaris var, vulgaris, Shizosthacyium brachyladum. Ada pula jenis Schizostachyum, Zollingeri, Bambusa vulgaris striata, Neololeba atra, Schizostachyum lima, Shizostachyum blumei.
“Jenis-jenis bambu ini dimanfaatkan untuk bahan konstruksi, perabot rumah tangga, alat berburu, alat musik, bahan kerajinan, tanaman hias, dan bahan makanan. Sayur rebung juga banyak di sini,” dikutip dari laman resmi kehutanan di Kabupaten Biak Numfor, Papua. (*)
Editor: Dewi Wulandari