Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jakarta, Jubi – Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara Arbonas Hutabarat mengatakan tren transaksi menggunakan anjungan tunai mandiri atau ATM di daerahnya melorot 14 persen selama pandemi virus Corona. Penurunan tersebut didorong oleh berkurangnya mobilisasi masyarakat ke luar rumah.
“Ada perpindahan mode transaksi ke digital karena orang keluar rumah untuk mencet ATM saja sudah ketakutan. Solusinya uang elektronik,” ujar Arbonas saat peluncuran Digitalisasi Pasar Bersehati melalui tayangan virtual, Jumat, (2/10/2020).
Baca juga : Baru 25 persen UMKM di Kota Jayapura yang bisa akses perbankan
Relaksasi kredit menguntungkan perbankan dan debitur
Kinerja perbankan Papua dan Papua Barat tumbuh positif
Arbonas mengatakan seiring dengan penurunan kegiatan menggunakan mesin ATM, transaksi memakai fasilitas debet juga melemah, meski angkanya tipis. Ia mengatakan transaksi debet menurun 6 persen selama pandemi.
Sedangkan kinerja transaksi digital oleh perusahaan penyelenggara sistem pembayaran justru meningkat pesat. Menurut dia, moncernya kinerja transaksi dompet digital didukung oleh derasnya penjualan barang melalui e-commerce.
Arbonas mengatakan, secara nasional, volume transaksi e-commerce naik 11 persen per Juni 2020. Adapun khusus di Sulawesi Utara, peningkatan transaksi e-commerce terjadi pada kuartal II yang mencapai 43,6 persen.
“Meski kuartal I sempat menurun 12,6 persen, tapi meningkat kembali di kuartal II,” ucap Arbonas menjelaskan.
Secara kumulatif selama semester I, transaksi e-commerce di daerah tersebut naik 31 persen. Adapun pembayaran e-commerce didominasi oleh transaksi non-tunai. Pada kuartall I, transaksi menggunakan e-commerce tercatat sebesar 75 persen dan pada kuartal selanjutnya meningkat 79 persen.
Tingginya kinerja transaksi pembayaran elektronik didukung oleh bertambahnya mitra-mitra yang bekerja sama dengan perusahaan dompet digital. Hingga September 2020, Arbonas mengatakan sebanyak 35.705 merchant di 15 kabupaten/kota Sulawesi Utara mendaftarkan diri ke PT Penyelesaian Transaksi Elektronik Nasional atau PATEN.
Angka ini meningkat ketimbang Januari lalu yang hanya 9.733 merchant. “Dengan tren ini, digital payment diproyeksikan tumbuh 10-17 persen sampai tiga tahun mendatang,” katanya. (*)
Editor : Edi Faisol