Pakistan rugi Rp 695 miliar akibat menutup wilayah udara

Penerbangan, Papua
Foto ilustrasi. - pixabay.com
Jadwal penerbangan Bandara

Penutupan tersebut juga berdampak bagi ratusan penerbangan komersial dan kargo.

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Read More

Karachi, Jubi – Menteri Penerbangan Pakistan Ghulan Sarwar Khan mengatakan negaranya mengalami kerugian sedikitnya delapan miliar rupee atau lebih dari Rp 695 miliar karena menutup wilayah udaranya sejak Februari. Penutupan tersebut juga berdampak bagi ratusan penerbangan komersial dan kargo.

Tercatat Pakistan memberlakukan larangan terbang setelah serangan oleh suatu kelompok garis keras Pakistan di Kashmir, sebuah wilayah yang disengketakan Pakistan dan India.

Baca juga : Penerbangan Belanda terganggu akibat aksi mogok transportasi umum

Boeing tunda uji penerbangan ke luar angkasa

Mogok pekerja ganggu penerbangan di Bandara internasional Kenya

Penutupan wilayah udara Pakistan tersebut juga menyebabkan para penumpang terpaksa menjalani waktu perjalanan yang lebih panjang sementara perusahaan-perusahaan penerbangan harus mengeluarkan biaya lebih banyak untuk bahan bakar.

“Badan Penerbangan Sipil Pakistan menderita kerugian sebesar lebih dari delapan miliar rupee,” kata Menteri Khan dalam acara jumpa pers di Karachi, Kamis, (18/7/2019).

Pakistan pada Selasa (16/72019) mulai mengizinkan lagi kalangan industri penerbangan sipil internasional untuk menggunakan wilayah udaranya.

“Kami tidak punya data pasti soal kerugian yang dialami oleh otoritas penerbangan mereka (India), tapi lebih besar dibandingkan kita,” kata Khan menambahkan.

Larangan terbang itu diterapkan oleh kedua pihak dan sudah dicabut oleh dua-duanya (*)

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply