Orang nomor dua Al-Qaeda dikabarkan mati dibunuh di Iran

teroris, papua
Ilustrasi, pemburuan teroris,pixabay.com

Papua No.1 News Portal | Jubi

Jakarta, Jubi – Pemimpin tertinggi kedua Al Qaeda Abdullah Ahmed Abdullah atau Abu Muhammad Al-Masri disebut terbunuh di Iran tiga bulan lalu. Kematiannya itu telah dikonfirmasi oleh pejabat intelijen.

Read More

Tercatat Abu Muhammad Al-Masri dituduh sebagai salah satu dalang serangan mematikan pada 1998 silam terhadap kedutaan besar Amerika Serikat (AS) di Afrika. Dia dikabarkan meninggal di sebuah jalan di Teheran, oleh dua orang pembunuh bersepeda motor pada 7 Agustus 2020, saat serangan peringatan serangan kedutaan. Putrinya yang bernama Miriam, seorang janda dari putra Osama bin Laden, Hamza bin Laden juga terbunuh.

Baca juga : Bakal dicabut dari daftar negara pendukung teroris, Sudan bayar Rp4,9 triliun 

Serangan teror terhadap Prancis, Arab Saudi : terorisme tak terkait agama  

Pidato di sidang umum PBB, Raja Salman kritik Iran

Menurut empat pejabat setempat, serangan itu dilakukan oleh operasi Israel atas perintah AS. Namun, belum jelas sebenarnya peran apa yang dimainkan oleh AS yang melacak pergerakan Al-Masri dan operasi Qaeda lainnya di Iran selama bertahun-tahun.

Pembuhuhan itu terjadi di bawah intrik geopolitik, sehingga kematian Al-Masri telah dikabarkan tetapi tidak pernah dikonfirmasi sampai sekarang. Untuk alasan yang belum jelas, Al-Qaeda pun belum mengumumkan kematian Al-Masri. Pejabat Iran ikut menutupi kabar tersebut. Selain itu, tak ada negara yang secara terbuka mengaku bertanggung jawab atas hal tersebut.

Saat hari pembuhan, pukul 09.00 waktu Iran, Al-Masri sedang mengendarai Renault L90 bersama putrinya di dekat rumah. Kemudian, dua pria bersenjata dengan sepeda motor berhenti di sampingnya. Lima tembakan dilepaskan dari pistol yang dilengkapi dengan peredam. Empat peluru pun tembus ke dalam mobil melalui sisi pengemudi dan peluru kelima menghantam mobil di dekatnya.

Ketika berita penembakan itu menyebar, media berita resmi Iran mengidentifikasi para korban sebagai Habib Daoud. Ia adalah seorang profesor sejarah Libanon dan putrinya bernama Maryam berusia 27 tahun.

Saluran berita Libanon MTV dan akun media sosial yang berafiliasi dengan Korps Pengawal Revolusi Islam Iran melaporkan Daoud adalah anggota Hizbullah, organisasi militan yang didukung Iran di Libanon. (*)

CNN Indonesia

Editor : Edi Faisol

 

Related posts

Leave a Reply