Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Stigma negatif yang kerap disandangkan pada orang Papua membuat Organisasi Perubahan Sosial Indonesia (OPSI) tergerak membantu berbagai komunitas untuk berdaya.
Bekerja dibawah Kementerian Kesehatan dan Indonesia Aids Coalition (IAC) OPSI menggelar berbagai kegiatan untuk membangun kerjasama dengan komunitas sehingga mampu melawan berbagai stigma melalui pemberitaan di media massa.
Focal Point OPSI di Jayapura, Hiswita Pangau mengatakan masyarakat Papua kerap mendapat perlakuan diskriminasi dan jadi kaum marginal bahkan di tanahnya sendiri. Ia berharap, dengan kegiatan ini tak ada lagi perlakukan diskriminasi pada seluruh warga Pupua.
“Karena selama ini kita berpikir komunitas itu adalah kelompok marjinal, bahkan tidak jarang disebut sampah masyarakat apalagi kawan-kawan pekerja seks. Tapi melalui program OPSI ini kita berharap komunitas-komunitas itu tidak dipandang sebelah mata atau dihakimi,” katanya, Kamis, (8/8/2019).
Selain merangkul media massa, OPSI juga melakukan pertemuan dengan tokoh adat dan tokoh agama untuk memberikan pemahaman tentang komunitas yang didampingi oleh OPSI.
“Kami selalu sosialiasi kepada tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk tak lagi mendiskriminasi saudara-saudara kita utamanya Orang Dengan HIV/AIDS,” ujarnya.
Geradus Ete dari ARV Community Support (ACS) menambahkan, IAC bersama OPSI akan secara rutin menggelar pertemuan dengan wartawan sebagai salah satu komitmen memberikan informasi yang akurat pada masyarakat.
“Stigma pada komunitas dan ODHIV – ODHA masih terasa hingga sekarang, sehingga pemahaman masyarakat soal HIV/AIDS perlu terus ditingkatkan melalui media karena media diyakini memiliki peran stategis dalam membantu pengendalian epidemi HIV/AIDS sesuai fungsinya,” katanya. (*)
Editor: Edho Sinaga