Natal dan Tahun Baru, ini persiapan perusahaan penerbangan dan pelayaran di Papua

Penerbangan, Papua
Foto ilustrasi. - pixabay.com
Foto ilustrasi. – pixabay.com

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Momentun Natal dan Tahun Baru selalu digunakan warga di Papua untuk merayakan libur panjang perayaan Natal, Tahun Baru, maupun liburan sekolah. Maskapai penerbangan dan pelayaran di Papua pun telah bersiap menyambut lonjakan penumpang mereka.

Read More

General Manager Garuda Indonesia Cabang Jayapura, Donald Jerry Rieuwpassa menyatakan penjualan tiket penumpang pesawatnya telah bertambah sejak November 2019. Sejak bulan lalu, jumlah penumpang rute penerbangan Jakarta – Jayapura naik sekitar 15 persen. Garuda Indonesia pun telah menambah jumlah penerbangan dari dan menuju Papua.

“[Dengan] penerbangan tambahan, setiap hari ada empat penerbangan Jayapura – Jakarta, [masing-masing] menggunakan pesawat berkapasitas 162 penumpangdan 180 penumpang. Dari Papua, ada sekitar tujuh penerbangan ke luar Papua,” kata Rieuwpassa.

Terkait harga tiket Garuda yang membumbung tinggi, Rieuwpassa mengatakan kenaikan harga tiket hingga mencapai belasan juta rupiah hanya terjadi untuk tempat duduk kelas bisnis. Kenaikan harga yang signifikan juga dialami penumpang yang baru membeli tiket pesawat mendekati waktu keberangkatan mereka. Rieuwpassa menyatakan harga tiket kelas ekonomi rute Jayapura- Jakarta tetap sesuai dengan harga batas atas, yaitu Rp5,1 juta per penumpang.

“[Kenaikan harga memang terjadi untuk] tiket [kelas] bisnis, atau [tiket] yang dipesan saat penerbangan penuh, [sehingga] penumpang dibawa terbang ke mana-mana, [misalnya transit di] Timika atau Bali, baru lanjut ke Jakarta. Harga tiket akan terpengaruh lamanya perjalanan,” kata Rieuwpassa.

Rieuwpassa menyatakan sejak awal tahun 2019 Garuda Indonesia telah beberapa kali menggelar program promosi tiket murah, antara lain melalui program Garuda Travel Fair (GATF) ataupun promosi daring. “Beberapa kali kami melakukan promosi tiket murah GATF ataupun sistim online,” jelas Rieuwpassa.

Manajemen Trigana Air Service berharap mulai tanggal 13 Desember 2019 bisa melayani penerbangan rute Jayapura – Wamena dengan pesawat jenis Boeing 737-300 kapasitas 130 penumpang. Kepala perwakilan Trigana Air Jayapura, Budiono mengatakan dalam beberapa bulan terakhir  Trigana Air hanya menggunakan pesawat jenis ATR 72-500 berkapasitas 70 penumpang.

Budiono juga memastikan harga tiket ke rute Jayapura – Wamena akan turun jika penerbangan memakai Boeing 737-300. “Mudah-mudahan tanggal 13 Desember 2019 kita sudah melayani masyarakat dari Jayapura ke Wamena menggunakan pesawat yang lebih besar kapasitasnya,” kata Budiono.

Menurut Budiono, pesawat Boeing 737-300itu setiap harinya akan melayani tiga atau empat penerbangan dari Jayapura menuju Wamena. “Jika menggunakan Boeing, sehari penerbangan hanya tiga sampai empat kali, tentunya jumlah penumpang lebih banyak diangkut, imbasnya harga tiket lebih efisien. Biaya operasional ATR dan Boeing berbeda, harga tiket sekarang Rp835 ribu per penumpang  bisa turun sampai 50 persen,” kata Budiono.

Trigana juga membuka rute penerbangan Wamena – Timika mulai 14 November 2019 lalu. Jadwal rute penerbangan Wamena – Timika itu setiap hari Selasa, Kamis, dan Sabtu. “Sebelumnya masyarakat di Wamena yang akan ke Timika harus melalui Jayapura dengan harga tiket Rp2 juta per penumpang. Sekarang penumpang bisa langsung terbang dari Wamena ke Timika dengan tiket seharga Rp800-900 ribu per penumpang,” jelas Budiono.

Untuk melayani kargo menuju kawasan pegunungan tengah Papua, Trigana juga menyiapkan tiga  pesawat berkapasitas 15 ton “[Ketiga pesawat itu melayani pengiriman kargo] dari Jayapura ke Wamena, [dalam] sehari [ada] 12 penerbangan. Menjelang akhir tahun, kargo akan didominasi muatan berupa sembako dan material proyek pemerintah,” imbuh Budiono.

Kepala Cabang Pelni Jayapura, Harianto Sembiring mengemukakan pihaknya juga telah bersiap menghadapi lonjakan penumpang pada masa perayaan Natal, Tahun Baru, dan liburan sekolah. Menurutnya, kapal yang melayani rute pelayaran menuju Papua telah ditambah dengan KM Tidur yang berkapasitas 2.500 penumpang. Sembiring pun memprediksi ada kenaikan jumlah penumpang sekitar 20 hingga 30 persen pada masa Natal dan Tahun Baru di Papua.

“Secara keseluruhan, KM Dobonsolo, lalu KM Gunung Dempo, Labobar, Sinabung, Ciremai dan Tidar itu berkapasitas mengangkut lebih dari 15.000  penumpang. Tiket penumpang kapal yang akan datang ini di luar Papua sudah habis. Akan tetapi, tiket untuk penumpang antar kota di Papua masih ada,” kata Sembiring.(*)

Editor: Aryo Wisanggeni G

Related posts

Leave a Reply