Myanmar akhirnya bebaskan ratusan tahanan politik

Papua
Ilustrasi pasukan militer - Pexels.com

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Yangon, Jubi  – Pemerintah militer Myanmar akhirnya membebaskan ratusan tahanan politik, termasuk juru bicara Partai Liga Nasional untuk Demokrasi pimpinan Aung San Suu Kyi dan komedian kenamaan Zaarganar dari penjara Insein.

Read More

Laporan  media setempat menyebutkan pebebasan itu tak lama setelah penguasa militer in Aung Hlaing berpidato di stasiun TV pemerintah pada Senin, kemarin. Ia mengumumkan lebih dari 5.600 orang yang ditangkap atau dikejar karena peran mereka dalam protes antikudeta akan dibebaskan melalui amnesti atas dasar kemanusiaan.

Baca juga : Seorang jurnalis peliput demonstrasi antikudeta Myanmar dipenjara dua tahun 

ASEAN didesak agar lebih keras hadapi junta militer Myanmar

Razia junta militer Myanmar dilaporkan bakar tempat ibadah di Yangon

Pembebasan itu digambarkan oleh sejumlah kalangan sebagai taktik militer berkuasa untuk membangun kembali reputasi internasional mereka setelah ASEAN menempuh langkah tak menyertakan pimpinan junta pada KTT ASEAN.

Pelapor Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Tom Andrews via Twitter menyambut baik pembebasan tersebut, namun mengatakan penahanan tersebut dari awal merupakan tindakan yang “keterlaluan”.

“Junta membebaskan tahanan politik di Myanmar bukan karena tergugah hatinya, tetapi karena tekanan,” kata Tom.

Sejak melakukan kudeta pada Februari, junta sudah beberapa kali membebaskan tahanan. Sedangkan ASEAN memutuskan hanya mengundang perwakilan non-politik ke KTT ASEAN pada 26-28 Oktober.

Keputusan kelompok negara-negara Asia Tenggara itu merupakan penghinaan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap pimpinan militer yang berada di balik kudeta pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi.

“Mereka hari ini datang menemui saya dan mengatakan akan memulangkan saya, itu saja,” kata Monywa Aung Shin, juru bicara partai kepada media setempat Democratic Voice of Burma pada Senin (18/10/2021) kemarin.

Monywa Aung Shin ditangkap pada 1 Februari dan menghabiskan delapan bulan di penjara.

Sejumlah tahanan politik lainnya, seperti anggota parlemen dan wartawan, dibebaskan pada Senin di kota-kota lain, termasuk Mandalay, Lashio, Meiktila dan Myeik. Namun menurut media lokal Democratic Voice of Burma menyebut 11 dari 38 orang yang dibebaskan dari penjara Meiktila di Myanmar dijebloskan kembali ke penjara.

Juru bicara lapas Myanmar dan juru bicara junta belum dapat dihubungi untuk dimintai komentar. (*)

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply