Dampaknya masyarakat di dua daerah itu mengalami krisis air bersih
Papua No. 1 News Portal | Jubi
Kupang, Jubi – Sejumlah kawasan di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, dilaporkan masih mengalami hari tanpa hujan dengan kategori kekeringan ekstrem. Kondisi itu menyebabkan banyak lahan pertanian gagal tanam dan masyarakat kesulitan air bersih..
“Sampai saat ini sejumlah daerah di Kabupaten Sumba Timur masih mengalami kekeringan. Hujan tidak pernah turun hingga saat ini,” kata Bupati Sumba Timur, Gideon Mbilijora, di Kupang, Jumat, (17/1/2020).
Baca juga : Sektor pertanian daerah ini mulai kekeringan
Puluhan hektare sawah di Kabupaten Agam terancam kekeringan
Ia mengatakan, beberapa daerah yang mengalami kekeringan ekstrem di kabupaten ujung timur Pulau Sumba itu terjadi di wilayah Kecamatan Umalulu dan Pandawai. “Beberapa daerah itu belum turun hujan juga sampai sekarang kendatipun beberapa daerah lainnya di Sumba Timur sudah turun hujan dengan intensitas hujan ringan,” kata Gideon menambahkan.
Akibat kekeringan yang melanda daerah menyebabkan banyak lahan persawahan mengalami kekeringan akibat ketiadaan air. Sedangkan sumber air untuk kebutuhan irigasi pertanian juga mengering sejak terjadi kemarau panjang.
Dampaknya masyarakat di dua daerah itu mengalami krisis air bersih. “Karena sumber air bersih untuk kebutuhan masyarakat juga mengering, kata Gideon menjelaskan.
Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Sumba Timur melalui BPBD masih terus mendistribusikan air bersih untuk kebutuhan masyarakat setempat. (*)
Editor : Edi Faisol