Mulai awal Mei nanti pemudik di Kota Solo dikarantina

Papua, Karantina Covid-19
Ilustrasi, karantina Covid-19 – Jubi/LeonArt

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jakarta, Jub – Mulai 1 Mei mendatang pemudik yang nekat datang ke Kota Solo, Jawa Tengah akan dikarantina di sejumlah lokasi yang telah disediakan.  Pemudik diwajibkan menjalani karantina lima hari di lokasi yang disediakan Pemkot.

Read More

“(Karantina) bisa di hotel jika mereka mampu membayar sendiri,” kata Ketua Pelaksana Harian Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Solo, Ahyani, Selasa (20/4/2021) kemarin.

Baca juga : Korban PHK ini mudik jalan kaki dari Jakarta ke Solo 

Pemkab Batang siap isolasi mandiri 29 pemudik asal Papua 

Pengamat: orang Indonesia tak bisa diimbau soal mudik, harus dilarang

Menurut Ahyani Pemkot Solo memberlakukan larangan mudik 1 hingga 17 Mei mendatang. Kebijakan tersebut dituangkan dalam Surat Edaran (SE) Wali Kota Solo Nomor 067/1156 yang ditandatangani Senin (19/4/2021).

“SE tersebut mengatur larangan tidak berlaku bagi layanan distribusi logistik dan kepentingan mendesak nonmudik. Yaitu perjalanan dinas, kunjungan keluarga sakit, kunjungan duka keluarga meninggal, dan ibu hamil,” kata Ahyani menambahkan.

Pemudik di Kota Solo diwajibkan membawa hasil uji negatif swab PCR atau antigen paling lama dua hari sebelum diperiksa Tim Cipta Kondisi. Tak hanya itu, warga yang hendak masuk Kota Solo harus mengantongi Surat Izin Perjalanan atau Surat lzin Keluar Masuk (SlKM) tertulis dari atasan. Bagi masyarakat umum, Surat Izin Perjalanan bisa didapatkan melalui kepala desa atau lurah tempat asal.

“Kalau tidak mempunyai syarat-syarat itu ya sama saja. Harus karantina juga meskipun itu perjalanan dinas,” kata Ahyani menjelaskan.

Pemkot Solo akan mengoptimalkan Satgas Jogo Tonggo yang ada di tingkat kelurahan untuk mengawasi mobilitas penduduk. Setiap kedatangan warga dari luar Solo akan didata dan dilaporkan ke Satgas Covid-19 Kota Solo.

“Setelah ini akan kita sosialisasikan bahwa karantina kita berlakukan mulai 1 Mei. Jadi nanti pas tanggal 6 Mei sudah selesai karantina lima hari,” katanya.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy memprediksi masih ada sekitar 10 juta penduduk yang nekat mudik lebaran meski telah dilarang pemerintah.

Potensi 10 juta pemudik di lebaran 2021 ini didapat Muhadjir melalui hitung-hitungan pengamatan aktivitas mudik yang juga dilarang pada 2020. Kala itu kata dia, 13 persen warga dari total pemudik pada hari-hari lebaran tanpa larangan, tetap ngotot mudik meski telah dilarang pemerintah.

“Sekitar mungkin sekitar hampir 10 jutaan,” kata Muhadjir.

Menurut Muhajir, jika dibandingkan dengan jumlah pemudik saat tak ada larangan ditetapkan, prediksi angka 10 juta ini memang tergolong kecil. Namun bukan berarti bisa disepelekan, angka ini kata dia bahkan hampir setara dengan jumlah penduduk di Singapura. (*)

CNN Indonesia

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply