Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) Yunus Wonda mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan diskusi dengan pihak Pemerintah Provinsi Papua untuk membahas aktivitas (kerja) para anggota Majelis Rakyat Papua (MRP) yang terganggu karena honai bersama orang asli Papua tersebut dibakar oleh perusuh pada aksi demo rasisme berujung amuk massa, Kamis (29/8/2019).
“Sangat disayangkan memang, honai (Kantor MRP) bersama kita hangus terbakar, dan ini akan sangat mengganggu aktivitas dari para anggota MRP untuk bekerja,” kata Yunus Wonda menjawab pertanyaan Jubi, Kamis (5/9/2019) malam di Jayapura.
Untuk itu, pihaknya berencana untuk bertemu dengan Gubernur Papua membicarakan hal tersebut.
“Memang akan dibangun kembali, tetapi kan, para anggota MRP butuh tempat untuk bekerja. Saya akan bertemu dengan pak Gubernur Lukas untuk membicarakan hal ini. Mungkin bisa gunakan gedung DPRP lama untuk sementara waktu, sambil menunggu pembangunannya selesai,” ujarnya.
Namun kata Wonda, gedung DPRP lama sebagian besar masih diisi oleh para anggota DPRP, karena gedung baru belum bisa digunakan walaupun sudah diresmikan.
“Memang sudah diresmikan, namun karena daya listriknya belum stabil maka teman-teman masih gunakan gedung lama. Yang sudah gunakan gedung baru hanya saya. Tapi saya berharap dalam waktu dekat, gedung baru sudah bisa digunakan oleh seluruh anggota DPRP, sehingga gedung lama bisa digunakan oleh teman-teman dari MRP,” katanya.
Sebelumnya Gubernur Papua, Lukas Enembe menyatakan telah merancang pembangunan gedung baru untuk Majelis Rakyat Papua (MRP), tahun ini. Kantor MRP akan dibangun berseberangan dengan gedung DPR Papua di jalan Samratulangi, Kota Jayapura. Kedua gedung tersebut hanya akan dipisahkan kali yang bermuara di Teluk Humbolt.
“Gedung yang akan saya bangun di seberang kali kantor DPRP. Tahun ini sudah perencanaan,” kata Lukas Enembe.
Menurutnya, kantor Grapari Telkomsel dan Kantor Pos yang kini berada di lokasi tempat akan dibangunnya gedung MRP, direncanakan pindah ke lahan yang berseberangan jalan dengan kedua kantor itu.
“Tinggal nanti kita pindahkan kantor Grapari Telkomsel dan kantor Pos yang ada di lokasi itu. Saya sudah berikan tanah di depannya,” ujarnya.
Kata Lukas Enembe, pembangunan kantor MRP di tengah Kota Jayapura ini direncanakan karena ia ingin kantor MRP dan DPR Papua berdampingan.
“Gedung MRP kita bangun sejajar dengan kantor DPR Papua, sehingga dua lembaga representatif orang asli Papua berdiri berjejer di depan Teluk Humbolt. Ini akan jadi kebanggaan bagi masyarakat Papua,” katanya. (*)
Editor : Edho Sinaga