Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jakarta, Jubi – Menteri Transportasi Taiwan Lin Chia-Lung mengajukan pengunduran diri setelah insiden kecelakaan kereta api yang menewaskan 51 orang pada Jumat (2/4/2021) lalu. Media resmi pemerintah Central News Agency (CNA), Lin mengajukan pengunduran diri secara lisan melalui panggilan telepon dengan Perdana Menteri Taiwan Su Tsen-chang, pada Minggu (4/4/2021) kemarin.
“Ia ingin mundur dan bertanggung jawab atas kecelakaan itu,” tulis media itu.
baca juga :Rel kereta baru ini sambungkan Turki, China dan Inggris
Kereta anjlok di Kanada picu tumpahan minyak
Kereta anjlok di India tewaskan 20 orang
Juru bicara Kabinet Lo Ping-cheng mengatakan, perdana menteri Taiwan memuji Lin yang telah menunjukkan sikap tanggung jawab. Perdana meneteri juga menolak membahas pengunduran diri tersebut.
Tercatat kereta api tergelincir di terowongan di timur Taiwan pada Jumat (2/4/2021). Kereta itu diduga menabrak truk yang terparkir tidak tepat sehingga masuk ke jalur rel kereta api.
Dugaan itu disampaikan oleh dinas pemadam kebakaran yang menunjukkan gambar puing-puing truk yang tergeletak di samping bagian dari kereta yang tergelincir.
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan pemerintah akan terus berupaya sebisa mungkin untuk memastikan keselamatan penumpang setelah insiden yang memilukan itu.
Menteri Transportasi Taiwan menganggap kecelakaan tersebut merupakan bencana kereta paling mematikan dalam tiga dekade terakhir.
Berdasarkan sejarah kecelakaan kereta api di Taiwan, pada 1981, 30 orang meninggal akibat tabrakan di Taiwan utara. Pada 2018, 18 orang tewas dan 51 orang meninggal ketika kereta tergelincir di timur laut Taiwan. (*)
CNN Indonesia
Editor : Edi Faisol