Sentani, Jubi – Masyarakat di wilayah Distrik Yokari, Demta, dan Ravenirara mengeluh soal minimya tenaga guru dan tenaga medis.
Hal ini terungkap oleh Wakil Ketua Komis B DPRD Kabupaten Jayapura, Patrinus R.N. Sorontou, yang beberapa waktu lalu turun langsung ke lapangan guna menyerap aspirasi masyarakat di wilayah pembangunan IV yang meliputi tiga distrik tersebut.
Sorontou mengatakan sejumlah pustu dan sekolah di tiga distrik ini sering ditinggal petugasnya, karena jarak dan fasilitas tempat bekerja yang cukup jauh dari tempat tinggal para petugas.
“Masyarakat mengeluh karena anak-anak mereka ke sekolah tetapi tidak ada guru yang datang mengajar. Demikian juga dengan fasilitas kesehatan di sana yang tidak aktif karena minimnya petugas kesehatan,” ujar Sorontou, saat ditemui di Kantor DPRD Kabupaten Jayapura, Kamis (21/2/2019).
Dikatakan, persoalan yang dihadapi oleh masyarakat dengan minimnya tenaga medis dan guru di daerah ini adalah dampak dari infratruktur jalan yang tidak begitu bagus sebagai akses menuju ke tiga Distrik tadi. Sehingga banyak petugas yang tidak aktif melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai medis maupun guru.
“Pihak pemerintah juga harus serius melihat hal ini, tidak hanya menambah kuota tenaga guru atau tenaga medis. Fasilitas pendukungnya juga perlu diperhatikan,” katanya.
Sementara itu, Bupati Jayapura Mathius Awoitauw, mengatakan persoalan tenaga guru dan medis di setiap kampung sudah menjadi tanggung jawab pemerintah masing-masing kampung. Pemerintah daerah bertugas merekrut tenaga apabila masih ada kekurangan, baik tenaga medis maupun guru.
“Persoalan pendidikan dan kesehatan di kampung, pemerintah kampung harus duduk bersama dan memutuskannya. Apa yang menjadi kendala serta solusi terbaiknya seperti apa. Tidak bisa kita berharap orang dari luar yang mencari solusi bagi kampung kita, karena ketika tenaganya sudah ada di kampung maka semua urusan patugas ini menjadi tanggung jawab pemerintah kampung,” tegas Bupati Awoitauw. (*)
Editor: Dewi Wulandari