Papua No. 1 News Portal | Jubi
Sentani, Jubi- Ada produk baru karya perempuan Sentani, Kabupaten Jayapura. Namanya abon Mujair. “Abon mujair ini sudah enam bulan diproduksi, Kami yang kerja semua dari satu keluarga,” kata Tineke Monim, 42 tahun kepada Jubi, Sentani (2/11/2021).
Kata Tineke, proses pembuatan abon mujair ini tidak bisa dibilang mudah. “Setelah dimasak, kita jemur dan cabik-cabik. Pisahkan tulang dan lemak. Terus kita peras dan hancurkan lalu dijemur lagi dari situ pisahkan tulang harus lagi. Proses masaknya 3/4 jam,” jelasnya
Untuk membuat abon, mereka harus mencari ikan mujair segar. Agar kualitasnya tetap terjaga. “Tergantung besarnya ikan, empat ekor ikan ukuran besar kita bisa dapat lima bungkus,” ucap ibu lima anak ini.
Sebenarnya kata dia, Abon Mujair itu disiapkan untuk dipasarkan pada momentum PON XX. namun belum begitu banyak yang tahu. Tersedia dua cita rasa yang patut dicoba. Original yang bercita rasa manis dan spesial manis pedas.
Abon Mujair ini sudah dipasarkan sampai di Mimika lewat penjualan daring.satu kemasan 150 gram dibanderol 80 ribu rupiah. Abon ini dapat disimpan hingga enam bulan. Juga sudah memiliki izin dari BPOM dan Dinas Kesehatan.
Meski begitu, karena belum banyak orang yang tahu, daya jual produk ini masih minim. “Jadi kita sendiri yang datang tawar ke orang-orang, kalau yang datang langsung, baru satu dua orang saja,pendapatan masih tidak menentu,” ujarnya.
Dia berharap usahanya ini dapat menarik perhatian Pemda kabupaten Jayapura, agar dapat berkembang dan difasilitasi. “Kami harap ada bantuan alat dari Pemda, ”
Di tempat yang sama, salah seorang pembeli Anike Lamela mengaku suka dengan cita rasa abon mujair itu. “Mama ini mereka hebat sebenarnya cuman perhatian Pemda saja yang kurang, contohnya mama ini bisa buat Abon mujair walau dengan cara manual, saya sebagai masyakarat berharap pemerintah melihat usaha-usaha seperti ini, ” .(*)
Editor: Syam Terrajana