Mantan petinggi Polisi Irjen Napoleon aniaya sesama tahanan

Papua
Ilustrasi tindak kekerasan - Pixabay.com.

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jakarta, Jubi – Bareskrim mengonfirmasi Irjen Napoleon Bonaparte menjadi terduga menganiaya Muhamad Kosman alias Muhammad Kece di Rutan Bareskrim Polri.  Irjen Napoleon dan Kece sama-sama tahanan di Rutan Bareskrim Polri dengan kasus yang berbeba. “Sudah diproses sidik, pelaku sesama tahanan (korban saat itu di ruang isolasi),” kata  Kabareskrim Komjen Agus Andrianto, saat dikonfirmasi CNN Indonesia, Sabtu (18/9/2021).

Read More

Menurut Agus, kasus itu langsung ditangani usai penganiayaan. “Pasca-kejadian proses langsung berjalan,” ujar Agus menambahkan.

Dugaan penganiyaan terjadi saat Muhammad Kece sedang menjalani isolasi setelah ditangkap. Laporan polisi (LP) itu terdaftar dalam LP bernomor LP:0510/VIII/2021/Bareskrim. LP itu dibuat pada 26 Agustus 2021 atas nama Muhamad Kosman. Polri lantas segera melakukan gelar perkara untuk menentukan tersangka penganiayaan.

Baca juga : POM TNI AD Sorong diminta proses laporan penganiayaan di Tambrauw 

Kasus penganiayaan petugas Puskesmas SP I Nabire dimediasi hingga berdamai

LBH Pers lapor ke Propam Polri terkait penganiayaan jurnalis Tempo

Tercatat Muhammad Kece sebelumnya diringkus setelah menjadi tersangka kasus dugaan penistaan agama. Sedangkan Napoleon Bonaparte divonis 4 tahun penjara karena menerima suap sebesar Sin$200 ribu atau sekitar Rp2.145.743.167 dan US$370 ribu atau sekitar Rp5.148.180.000 dari terpidana korupsi hak tagih (cessie) Bank Bali, Djoko Tjandra.

Napoleon adalah Mantan Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadivhubinter) Polri. Sebelumnya, Kece membuat laporan ke Bareskrim Polri bahwa dirinya dianiaya oleh sesama tahanan di dalam rutan.

Kepala biro Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan telah memeriksa tiga saksi dan mengumpulkan bukti-bukti.

“Kasusnya adalah pelapor melaporkan bahwa dirinya telah mendapat penganiayaan dari orang yang saat ini jadi tahanan di Bareskrim Polri,” ujar  Rusdi. (*)

CNN Indonesia

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply