Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jakarta, Jubi – Mantan pejabat Kementerian Kehakiman Haiti, Joseph Felix Badio, diduga sebagai dalang pembunuhan Presiden Jovenel Moise. Hal tersebut disampaikan mengacu pada hasil investigasi yang sedang berjalan.
Kepala Kepolisian Kolombia, Jenderal Jorge Vargas, menyatakan Badio memerintahkan pembunuhan Presiden Moise tiga hari sebelum hari kejadian. Adapun Badio menyampaikan perintahnya kepada mantan tentara Kolombia Duberney Capador dan German Rivera yang sebelumnya mengklaim dikontak untuk menjalani misi pengamanan Moise .
“Tiga hari sebelum pembunuhan, Joseph Felix Badio, yang merupakan mantan pejabat Kementerian Kehakiman Haiti dan bekerja untuk unit anti-korupsi serta layanan intelijen umum, memerintahakn Capador dan Rivera untuk membunuh Presiden Haiti,” ujar Vargas, dikutip dari kantor berita Reuters, Sabtu, (17/7/2021).
Berita terkait : Mantan informan DEA Amerika jadi tersangka pembunuh Presiden Haiti
Penembakan presiden Haiti, AS dan Kolombia kirim agen penyelidikan
Meski tidak memberikan detil lebih lanjut soal bukti apa yang mengarah pada dugaan keterlibatan Badio. Vagas menyebut kedua tentara Kolombia diperintah untuk membunuh Moise, salah satu di antaranya telah meninggal. Capador tewas dibunuh usai pembunuhan terjadi. Sementara itu, Rivera telah ditangkap oleh Kepolisian Haiti dan sedang menjalani pemeriksaan.
Adapun kemunculan nama Badio menambah daftar nama-nama orang yang diduga terlibat atau mendalangi pemebunuhan Jovenel Moise.
Sebelum Badio, ada nama dokter Emmanuel Sanon. Sama seperti Badio, dokter yang berasal dari Florida itu disebut menedalangi pembunuhan Moise. Sanon sedang menjalani tahanan saat ini.
Selain Sanon, ada mantan Senator Haiti John Joel Joseph.
Ia juga dituduh sebagai pemain kunci dalam pembunuhan Moise dan telah ditangkap bersama mantan kepala keamanan rumah presiden, Dimitri Herard.
Di luar nama tersebut, Kepolisian Haiti telah menetapkan belasan tentara Kolombia sebagai tersangka. Rinciannya, dari total 26 prajurit yang dikerahkan, 18 telah ditangkap, lima dalam pelarian, dan tiga tewas ditembak dalam pertempuran dengan polisi.
Presiden Haiti Jovenel Moise dibunuh oleh kelompok bersenjata ketika ia berada di rumahnya. Sebanyak 12 peluru ditembakkan ke tubuhnya pada peristiwa yang terjadi pada Rabu pekan lalu tersebut. Motif pembunuhan belum diketahui hingga sekarang. (*)
Editor : Edi Faisol