Mantan ahli strategi Donald Trump terjerat kasus penipuan

Papua
Ilustrasi, pixabay.com

Papua No.1 News Portal | Jubi

Jakarta, Jubi – Mantan Kepala Ahli Strategi Amerika Serikat (AS), Steve Bannon, ditangkap pada Kamis (20/8/2020) kemarin dengan tuduhan dugaan menipu ratusan ribu pendonor gerakan pembangunan tembok di perbatasan Meksiko. Bannon diduga tak sendirian, ia ditangkap bersama tiga orang lainnya.

Read More

Bannon merupakan salah satu sosok yang berperan membawa Donald Trump memenangi pemilihan presiden AS pada 2016 silam.

Baca juga : Demokrat resmi tetapkan Biden sebagai penantang Trump

Trump dituding akan bermain kotor dalam Pilpres mendatang

Penembakan di luar Gedung Putih sempat hentikan Trump jumpa pers

Setelah membayar jaminan penangguhan penahanan senilai US$5 juta, Bannon kemudian dibebaskan dan menunggu penyelidikan lanjutan.

Selain dugaan penipuan, Bannon juga diduga terlibat kasus pencucian uang. Namun ia menyatakan tudingan itu sebagai upaya mencegah orang-orang yang ingin membangun tembok perbatasan.

“Seluruh kekacauan ini adalah upaya untuk mencegah orang-orang yang inin membangun tembok perbatasan,” kata Bannon sambil tersenyum kepada wartawan yang menunggunya di luar gedung persidangan.

Dugaan penipuan ini terkait pengumpulan dana secara daring yang dikenal dengan nama “We Build the Wall”. Kampanye tersebut menghasilkan lebih dari US$25 juta dengan janji dana akan digunakan untuk membangun perbatasan di selatan Amerika. Sedangkan penangkapan ini terjadi hanya beberapa bulan sebelum pemilu AS pada November, dan merupakan rentetan penyelidikan kasus kriminal pada lingkaran orang-orang yang pernah bekerja dengan Trump.

Presiden AS sendiri menjauhkan diri dari berbagai kasus dengan menyatakan dirinya tidak mengetahui sama sekali mengenai proyek itu. “Saya kira ini hal yang menyedihkan untuk Tuan Bannon,” kata Trump sembari menegaskan bahwa dia sudah tidak lama berhubungan dengan Bannon.

Jaksa federal Manhattan mengatakan Bannon, pendiri organisasi Brian Kolfage, serta seorang penanam modal ventura Andrew Badolato, serta pemilik perusahaan minuman energi yang juga pendukung Trump, Timothy Shea, menerima ratusan ribu dollar dari gerakan We Buil the Wall.

Penyelidik federal menangkap Bannon pada kapal pesiar mewah seharga US$35 juta di perairan Connecticut. Berdasarkan media AS New York Times, kapal tersebut merupakan milik Guo Wengui, seorang konglomerat China yang diasingkan. (*)

CNN Indonesia

Editor : Edi Faisol

 

Related posts

Leave a Reply